Sayed Sadaat, Mantan Menteri Komunikasi Afghanistan Menjadi Kurir Bersepeda di Jerman

- 28 Agustus 2021, 10:07 WIB
Sayed Sadaat mengendarai sepeda untuk pekerjaan layanan pengiriman makanannya dengan Lieferando di Jerman.
Sayed Sadaat mengendarai sepeda untuk pekerjaan layanan pengiriman makanannya dengan Lieferando di Jerman. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Sayed Sadaat pernah menjadi menteri komunikasi di pemerintahan Afghanistan sebelum pindah ke Jerman pada September lalu dengan harapan masa depan yang lebih baik. Sekarang dia adalah seorang pengantar barang di wilayah timur Leipzig.

Dia mengatakan beberapa orang di rumah mengkritiknya karena mengambil pekerjaan seperti itu setelah bertugas di pemerintahan selama dua tahun, meninggalkan kantor pada 2018. Tetapi baginya sekarang, pekerjaan adalah pekerjaan.

"Saya tidak merasa bersalah," kata pria berusia 49 tahun itu, berdiri dengan seragam oranye di samping sepedanya, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Jumat 27 Agustus 2021.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 28 Agustus 2021: Nino Melihat Cahaya Kehidupan, Reyna Jadi Tumpuan Harapan

"Saya berharap politisi lain juga mengikuti jalan yang sama, bekerja dengan publik daripada hanya bersembunyi," tambahnya.

Kisahnya menjadi terkenal ketika terjadi kekacauan di dalam negeri setelah pengambilalihan Taliban. Keluarga dan teman-temannya juga ingin pergi dari negerinya, berharap bergabung dengan ribuan orang lainnya dalam penerbangan evakuasi atau mencoba mencari rute lain.

Dengan penarikan pasukan AS di Afghanistan, jumlah pencari suaka Afghanistan di Jerman telah meningkat sejak awal tahun, melonjak lebih dari 130%, menurut data dari Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi.

Baca Juga: Teror Bom di Kabul, 13 Marinir AS dan Lebih 100 Warga Afghanistan Tewas, Termasuk Mungkin Ada Warga Inggris

Tetapi bahkan dengan latar belakangnya, Sadaat berjuang untuk menemukan pekerjaan di Jerman yang sesuai dengan pengalamannya. Dengan gelar di bidang IT dan telekomunikasi, Sadaat berharap dapat menemukan pekerjaan di bidang terkait. Tapi tanpa Jerman, peluangnya tipis.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x