Fakta Seputar Penyakit Kelebihan Gula, Ini Kata Dokter Zaidul Akbar

- 30 September 2021, 14:00 WIB
Inilah :Fakta seputar penyakit kelebihan gula.
Inilah :Fakta seputar penyakit kelebihan gula. /Pixabay.com/Steve Buissinne

ZONA PRIANGAN - Penyakit kelebihan gula adalah salah satu penyakit yang berbahaya.

Terlebih lagi, jenis penyakit ini gejalanya memang tak terlihat, bahkan tak sedikit yang mengira bahwa penyakit ini disebabkan oleh terlalu banyak makan makan yang manis-manis.

Maka dari itu tidak ada hubungannya dengan kebanyakan mengonsumsi gula.

Baca Juga: Ini Daftar Nama Terburuk untuk Bayi yang Baru Lahir, Seperti Elizabreath, Ebolah, dan Maybelline

Dokter Zaidul Akbar menganalogikan penyakit kelebihan gula ini dengan petugas pengantur penumpang kereta, yang di Jepang disebut Oshiya. Tugas Oshiya yakni mengatur tumpukan penumpang yang masuk ke dalam kereta.

"Di Jepang ada namanya oshiya, petugas pengatur penumpang, kerjaannya ya ngatur [Sambil memberi emoticon Wajah Orang Ketawa Lebar] alias ngedorong tumpukan penumpang msk ke dalam kereta.

Petugas disingkat pt, penumpang pn ya biar mudah. Kapan pt lelah shg ga kuat ngedorong lg atau cm bs ngedorong sedikit pn? Ya klo kebanyakan pn. kpn krl agak lambat lajunya? Ya kl pn kebanyakan shg jd beban kereta, sampe sini faham ya?" tulis dokter Zaidul Akbar di caption foto yang diunggahnya di akun Instagram-nya @zaidulakbar pada Rabu, 29 September 2021.

Baca Juga: Anggota DPD Sabam Sirait Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun

Dokter yang juga pendakwah Islam, konsultan dan praktisi pengobatan sunnah Indonesia itu, kemudian menjelaskan tentang proses terjadinya penyakit kelebihan gula. Tugas dari hormon insulin (petugas kereta api) adalan memasukkan glukosa (penumpang) ke dalam sel.

Ketika kadar glukosa (penumpang) berlebihan maka hormon insulin (petugas kereta api) akan berkurang sensitivitasnya.

"Ok skrg saya analogi ke tubuh kita, pt = hormon insulin, pn= glukosa. Tugas pt adalah memasukan pn ke dalam sel, saat pn berlebihan, mk lama lama pt akan cape dan letih dan berkurang sensitifitasnya," tambahnya.

Baca Juga: Pilot dan Co-pilot Selalu Diberi Makanan yang Berbeda, Ini Penjelasannya

"Penyakit kelebihan gula ya kurang lebih spt itu yg tjd, pt kecapean (sensitifitasnya menurun) pn kebanyakan shg jd beban tubuh shg pd akhirnya glukosa masuk sekalipun bkn ngasi tenaga tp malah jd lemes dan jd tambahan beban buat pn, jelas sampe sini?," ujarnya.

Kemudian, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu pun memberikan solusi terhadap para pengidap penyakit kelebihan gula yakni dengan mengurangi asupan glukosa ke dalam tubuh.

"Solusinya? Ya istirahatkan pt agar tidak kerja dulu atau kurangi pn yg masuk atau pn nya masuk perlahan lahan agar tdk banjir pn alias banjir gula di tubuh, bhs kerennnya slow release karbohidrat, semacam itulah," katanya.

Baca Juga: Nasib Sedih Peraih Medali Emas Olimpiade, Istri Minta Cerai, Rumah Tidak Punya dan Ditangkap Polisi

Selain mengurangi asupan glukosa, ternyata puasa sunah bisa menjadi solusi atas permasalahan penyakit kelebihan gula.

"Dan menariknya lg saat pt istirahat dan pn ga masuk kan tubuh perlu tenaga bergerak, mk yg di bongkar tubuh adalah lemak yg kmd dijadikan tenaga oleh tubuh. Aplikasinya spt apa?

Ya klo badan udah ga karuan krn kebanyakan “nyampah” ya dua hal td bisa kita lakukan, ato bhs lainnya ya puasa, kl puasa pt pn kan istirahat, kl abis buka minum air putih saja, gada mkn lg gada kalori msk ya lemaktubuh akn dipanggil sbg cadangan tenaga. Ya puasa puasa sunnah bs dijadikan solusi utk ini," jelasnya.

Penggagas Jurus Sehat Rasulullah (JSR) itu pun menyarankan kepada 3,1 juta pengikutnya ini untuk mengonsumsi umbi-umbian rebus dan itu bukan tanpa alasan.

Baca Juga: Anjing Iblis yang Mirip Badut Pennywise Membuat Banyak Orang Ketakutan

"Sbnrnya efek dari diperbaikinya sensititas pt dan menurunnya pn masuk ini buanyak banget, bukan cuma turun berat badan sih, kl makanan diatur dng bener( krn sekalipun org kurus ada namanya skinny fat, tetap berlemak di tubuhnya) maka keseimbangan dlm tubuh akan terjaga, pt bs melakukan kerjanya dng baik dan sensitif, pn tdk terlalu membebani pt, salah satunya kenapa saya nyaranin makan singkong rebus, talas, ya krn “slow release” gt gulanya alias tubuh ga kalang kabut krn banjir gula akibat misalnya dr nasi putih biasa," pungkasnya.***

 

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Instagram Zaidul Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x