Pemerintah Kabupaten Majalengka Berikan Kartu Jaminan Kesehatan Selama Satu Tahun Bagi 1.900 Ulama

- 30 September 2021, 06:19 WIB
Ilustrasi cek Kesehatan.
Ilustrasi cek Kesehatan. /Pixabay/Gerald Oswald

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Kabupaten Majalengka berikan kartu jaminan kesehatan selama satu tahun bagi 1.900 ulama yang ada di Kabupaten Majalengka, karena merekapun dianggap terkena dampak Covid-19.

Menurut keterangan Bupati Majalengka, Selasa 29 September 2021 anggaran untuk jaminan kesehatan para ulama ini nilainya mencapai Rp 1,5 milyar yang bersumber dari Baznas yang dananya diantaranya berasal dari zakat para PNS yang terkumpul setiap bulan.

Kartu jaminan kesehatan ini menurutnya berisi uang dan para ulama bisa melakukan pengobatan di Rumah Sakit manapun ketika mengalami sakit.

Baca Juga: Bupati Karna Sobahi: Tidak Ada Alasan Bagi Kabupaten Majalengka Harus Bergabung Dengan Provinsi Cirebon

Kartu ini rencananya akan di perpanjang manakala habis masa berlakunya dan pandemi masih terus berlangsung.

“Rumah Sakit yang sudah melakukan kerjasama sementara ini adalah RSUD Majalengka dan Cideres. Namun kartu ini juga bisa dimanfaatkan manakala pemegang karu tengah bepergian dan mengalami sakit di perjalanan, nanti pihak Rumah Sakit tinggal mengkaim pemanfaatan fasilitas yang dilakukan pasien di Rumah Sakit,” ungkap Bupati.

Pembuatan kartu jaminan kesehatan untuk para ulama ini menurut Bupati Karna dilatar belakangi banyaknya ulama yang selama pandemi lebih banyak tinggal di rumah atau di pesantren tanpa aktifitas karena aktifitas di masyarakat sangat dibatasi.

Baca Juga: Pasokan Listrik Wilayah Karawang dan Cirebon Alami Gangguan, Butuh Waktu 2 jam untuk Perbaikan 25 Gardu

“Selama pandemi tidak ada aktifitas keramaian di tempat nikah atau hajatan di pergelaran khitanan. Banyak acara ceramah yang sudah dijadwalkan di cara hajatan nikahan atau khitanan ternyata di bolaykeun (batalkan) gara-gara pandemi. Demikian juga undangan diacara hari besar semua terhenti, karena kan kemarin rajaban tidak boleh karena mengundang kerumuman. Padahal ulama bekerja diantaranya memberikan ceramah. Sedangkan sekarang katanya hanya mimpin tahlil wungkul, kasian kan makanya harus diperhatikan,” ungkap Bupati.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x