"Dalam percobaan yang menggunakan pendekatan baru untuk mencari antibodi terhadap HIV, kami membalik prosesnya... dengan memulai dengan struktur," kata Ward.
Karena cryoEM memberikan resolusi tinggi seperti itu, daripada harus susah payah memilah-milah sel-sel kekebalan yang memproduksi antibodi satu per satu untuk mengidentifikasi antibodi yang menjanjikan, proses mengidentifikasi antibodi, memetakan strukturnya dan melihat bagaimana kemungkinan mereka menyerang virus dan target lainnya berjalan jauh, lebih cepat," tambahnya.
“Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung telah menyoroti perlunya teknologi yang kuat dan cepat seperti itu,” tutup timnya.***