Peneliti Tengah Mengembangkan Rapid Tes Covid-19 pada Anak-Anak Melalui ASI

- 24 Januari 2022, 08:01 WIB
Peneliti tengah mengembangkan rapid test Covid-19 pada anak-anak melalui ASI.
Peneliti tengah mengembangkan rapid test Covid-19 pada anak-anak melalui ASI. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Berikut ini adalah ringkasan dari beberapa penelitian terbaru tentang COVID-19, termasuk penelitian yang memerlukan studi lebih lanjut untuk menguatkan temuan dan yang belum disertifikasi oleh peer review. Tes rapid antigen mungkin tidak dapat diandalkan pada anak-anak

Ketika digunakan pada anak-anak, tes rapid antigen untuk mendeteksi virus corona tidak memenuhi kriteria akurasi yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan regulator perangkat AS dan Inggris, menurut para peneliti yang meninjau 17 studi tentang tes tersebut.

Uji coba mengevaluasi enam merek tes di lebih dari 6.300 anak-anak dan remaja hingga Mei 2021. Dalam semua kecuali satu studi, tes dilakukan oleh pekerja terlatih. Secara keseluruhan, dibandingkan dengan tes PCR, tes antigen gagal mendeteksi virus pada 36% anak yang terinfeksi, para peneliti melaporkan pada hari Selasa di BMJ Evidence-Based Medicine.

Baca Juga: Ikatan Cinta, Senin 24 Januari 2022: Al Dapat Cara Jebloskan Irvan ke Penjara, Kisah Ela Berharga buat Bu Rosa

Di antara anak-anak dengan gejala, itu melewatkan 28% infeksi. Di antara anak-anak yang terinfeksi tanpa gejala, tes melewatkan virus di 44%. Hanya sekitar 1% dari waktu yang melakukan tes secara keliru mendiagnosis virus pada anak yang sebenarnya tidak terinfeksi.

Mengingat lebih dari 500 tes antigen tersedia di Eropa saja, para penulis mengatakan bahwa mereka belum mengetahui secara pasti tentang sejauh mana kinerja alat tes tersebut di lapangan.

"Kinerja sebagian besar tes antigen dalam kondisi kehidupan nyata masih belum diketahui. Tetapi temuan baru menimbulkan keraguan pada efektivitas tes rapid antigen untuk pengujian luas di sekolah," kata para peneliti, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: 'Spider-Man' Memuncaki Box Office Amerika Utara dengan $14.1 Juta

Sebuah studi terbaru tampaknya mengkonfirmasi studi sebelumnya yang lebih kecil yang menyarankan ibu menyusui tidak mungkin menularkan virus corona dalam ASI.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x