Peneliti Kembangkan Teknologi yang Dapat Menghantarkan Obat Kemoterapi ke Otak, Membantu Membunuh Sel Kanker

- 27 Juni 2022, 13:01 WIB
Jenis kanker seperti glioblastoma memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Jenis kanker seperti glioblastoma memiliki tingkat kematian yang tinggi. /Cynthia Hajal, Roger D. Kamm (MIT)/Chris Straehla

ZONA PRIANGAN - Sebuah tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menciptakan model jaringan manusia untuk menunjukkan fungsi nanopartikel. Jenis kanker seperti glioblastoma memiliki tingkat kematian yang tinggi dan pengobatannya sulit karena penghalang darah-otak. Penghalang tidak memungkinkan sebagian besar obat kemoterapi untuk menembus pembuluh darah di sekitar otak, sehingga menghambat upaya untuk mengobati kanker.

Sekarang, tim peneliti telah mengembangkan teknologi nanopartikel yang dapat membawa obat dan memasuki tumor, membunuh sel glioblastoma.

Untuk menguji efisiensi teknologi nanopartikel ini, para peneliti telah merancang metode dan menciptakan model yang mereplikasi penghalang darah-otak. Model jaringan otak telah dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Baca Juga: Membeli Tiket di Tempat yang Salah Membawa Wanita Michigan Ini Mendapat Hadiah Lotre Rp7,4 Miliar

“Kami berharap dengan menguji nanopartikel ini dalam model yang jauh lebih realistis, kami dapat memangkas banyak waktu dan energi yang terbuang untuk mencoba hal-hal di klinik yang tidak berhasil,” kata Joelle Straehla, Charles W. and Jennifer C. Johnson Clinical Investigator di MIT's Koch Institute for Integrative Cancer Research dan penulis utama studi tersebut, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Untuk mereplikasi struktur kompleks otak, para peneliti menggunakan sel glioblastoma yang diturunkan dari pasien dengan menumbuhkannya dalam perangkat mikofluida. Kemudian, sel endotel manusia digunakan untuk menumbuhkan pembuluh darah dalam tabung kecil yang mengelilingi sel tumor. Mereka juga memasukkan dua jenis sel yaitu perisit dan astrosit yang terkait dengan transportasi molekul melalui penghalang darah-otak.

Untuk membuat nanopartikel, teknik perakitan lapis demi lapis digunakan di laboratorium. Partikel yang digunakan dalam penelitian ini dilapisi dengan peptida yang disebut AP2 yang terbukti efektif dalam membantu nanopartikel menembus sawar darah-otak.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 27 Juni 2022: Reyna Bertemu Papa Al Tercinta, Nino Murka Membuat Elsa Sangat Menderita

Para peneliti telah menguji nanopartikel dalam model jaringan, baik jaringan otak yang sehat maupun jaringan glioblastoma. Diamati bahwa partikel yang dilapisi dengan peptida AP2 secara efisien melewati pembuluh darah di sekitar tumor.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x