Lebih dari 70.000 Pengguna Baru Bergabung dengan Platform Mastodon Setelah Elon Musk Menjadi Chief Twit

- 2 November 2022, 20:43 WIB
Tampilan Mastodon mirip Twitter.*
Tampilan Mastodon mirip Twitter.* /Mastodon/

ZONA PRIANGAN – Menyusul pengambilalihan kontroversial Twitter oleh Elon Musk, para pengguna platform ini tampaknya melakukan eksodus besar-besaran menuju rivalnya, Mastodon.

Mastodon, diambil dari mamalia mirip gajah yang telah punah, merupakan platform gratis dan open-source yang memiliki fitur microblogging mirip dengan Twitter.

Sifatnya desentralisasi, artinya tidak ada orang, perusahaan atau beberapa orang yang menjalankannya, jadi murni dijalankan oleh para penggunanya sebagai alternatif yang lebih demokratis.

Baca Juga: Maxi, Kura-kura Bandel Sering Kabur, Setahun Menghilang Ditemukan Kembali Lewat Grup Facebook

Menurut Mastodon, platform ini memperoleh lebih dari 70.000 pendaftar (sign-up) beberapa hari lalu, hari setelah Musk secara final mengambilalih Twitter seharga $44 miliar (Rp 678,7 triliun).

Mastodon mungkin ketiban untung dari gelombang ketidakpuasan menyusul aksi kontroversial Musk.

Sejak menjadi pemilik, Musk tidak segan-segan membuat perubahan signifikan di Twitter, termasuk memecat eksekutif top dan membubarkan jajaran direktur.

Baca Juga: Benda Aneh Membuat Bingung Pengguna Facebook, Ada yang Mengira Telur Dinosaurus

Dia juga dilaporkan membuat para pengguna Twitter harus membayar $20 (Rp 308.500) per bulan untuk akun premium blue tick.

“Bagi siapapun yang masih ragu, Mastodon mendapatkan 70K sign-up kemarin [Jumat, 28 Oktober],” tulis Mastodon dalam akun Twitter resminya..

“Gunakan momentum ini! ‘kawasan publik’ web tidak harus dimiliki siapapun atau perusahaan!” tambahnya.

Baca Juga: Foto Ikan Kepala Domba Membuat Pengguna Facebook Ketakutan, Pamerkan Gigi Mirip Gigi Manusia

MailOnline menanyakan Mastodon berapa angka sebenarnya yang sign-up sejak saat itu.

Menurut Eugen Rochko, CEO dan pendiri Mastodon kelahiran Jerman, angka pasti yang sign-up pada Jumat adalah 70.849, naik dari 10.801 sehari sebelumnya.

Mastodon menawarkan sebuah visi media sosial yang tidak bisa dibeli dan dimiliki oleh para miliarder, menunjuk pada pemilik Twitter Elon Musk, yang merupakan orang terkaya di planet ini dengan kekayaan lebih dari $210 miliar (Rp 3,2 kuadriliun lebih).

Baca Juga: Nenek 81 Tahun dari Inggris Menikah dengan Perjaka 36 Tahun dari Mesir, Bertemu Lewat Facebook

Mastodon mengatakan: “Kemampuan anda untuk berkomunikasi secara online seharusnya tidak dikuasai perusahaan komersial tunggal.”

Diluncurkan pada Maret 2016, Mastodon bukanlah situs web tunggal seperti Twitter tetapi jaringan para pengguna dalam komunitas bebas yang bisa membuat pedomannya sendiri.

Seperti Twitter, para pengguna bisa membuat profil, mem-follow pengguna lain dan memposting pesan-pesan, foto atau video, tetapi tidak menjejak data pengguna untuk dijual ke pemasang iklan.

Baca Juga: Kenalan di Facebook, MJ Ajak Siswi SMP Berhubungan Badan Tiga Kali

Walaupun tampilannya mirip Twitter, jaringan sosial desentralisasi ini benar-benar memiliki banyak Discord (permasalahan), di mana para pengguna harus menemukan ‘peristiwa’ Mastodon yang spesifik untuk bergabung.

Jaringan ini memiliki 500 batasan karakter pada “toot” (tweet) dan memungkinkan para pengguna untuk mengatur postingan menjadi privat, yang tidak dimiliki Twitter.

Mastodon juga memili kronologis, bebas iklan, pendekatan non-algoritma pada feed-nya, berbeda dengan Twitter.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mail Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x