“Hal-hal di sini sangat istimewa karena kami sangat jauh dari segalanya,” kata Nina Ronsted, direktur sains dan konservasi di NTBG yang memimpin penilaian tersebut.
“Setiap tanaman memainkan peran yang sangat spesifik” di lingkungan.
Baca Juga: Seorang Pria Inggris Menanam 'Rumput Paling Mematikan di Dunia' di Rumahnya karena Merasa Bosan
Spesies seperti na'ena'e (Dubautia waialealae) yang tumbuh di hutan rawa di pulau ini terancam punah. Hilangnya satu spesies dapat membuat seluruh ekosistem tidak seimbang.
"Ini seperti menara kartu," kata Ronsted.
"Jika kamu mengambil terlalu banyak, itu akan jatuh," tambahnya.
Menemukan tanaman langka di alam liar hanyalah setengah dari perjuangan. Untuk melindungi spesies dalam jangka panjang, ahli botani perlu mengumpulkan sampel — benih dan materi genetik — yang dapat mereka tanam di pembibitan rumah kaca. Ini membantu dalam mencegah spesies tanaman itu dari kepunahan.
Baca Juga: 4 Cara untuk Meminimalisasi Efek Buruk Media Sosial
Pada tahun 2020, peneliti Nyberg dan Kanada dari Outreach Robotics mulai mengembangkan lengan robot khusus yang dapat mereka tempelkan ke drone untuk memotong bagian tanaman yang tumbuh di lokasi berbahaya dengan hati-hati.
Dikenal sebagai Mamba (Multi-Use Aerial Manipulator Bidirectionally Actuated), lengan robotik tersebut menggantung pada kabel di bawah drone dan dilengkapi dengan delapan baling-baling serta mekanisme pemotongan yang dapat dikendalikan oleh pilot dari jarak satu mil.