Cina Ingin Menguasai Dunia dengan Menciptakan Tentara Super Setangguh Captain America

7 Desember 2020, 19:11 WIB
FOTO ilustrasi tentara super.* /PEXELS/

ZONA PRIANGAN - Cina kini jadi momok yang menakutkan bagi Amerika Serikat (AS), karena negara komunis itu mampu menciptakan berbagai keunggulan teknologi.

Cina yang memiliki proyek menguasai langit dan ingin menjadi Tuhan Dunia dengan mengatur cuaca, kini berusaha menciptakan tentara super yang tercium oleh intelejen AS.

Tentara super itu diproyeksikan Cina untuk menguasai dunia, dan AS menganggap hal itu sebagai ancaman serius.

Baca Juga: Dana Bantuan untuk UMKM Kembali Cair, Pendaftar Bisa Cek Melalui Link Eform BRI

Kepala Badan Intelijen Nasional AS, John Ratcliffe mengungkapkan, Republik Rakyat Cina (RRC) mencari keuntungan militer atas para pesaingnya, dengan menggunakan alat pengeditan gen CRISPR.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di zonajakarta.com dengan judul "Gila! China Diduga Siapkan Senjata Biologis untuk Ciptakan 'Tentara Super' dengan Rekayasa Genetik".

Menurut Ratcliffe, CRISPR digunakan untuk memodifikasi embrio manusia untuk membiakkan personel militer yang mampu bertempur lebih tangguh, lebih lama, dan lebih efisien.

Baca Juga: Kucing Suka Bermain di Tempat yang Tinggi, Pemilik Tak Perlu Khawatir Akan Jatuh

Kepala BIN AS itu mengatakan bahwa Cina merupakan ancaman terbesar bagi Amerika saat ini, dan ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia sejak Perang Dunia II.

Intelijen AS menunjukkan bahwa Cina bahkan telah melakukan pengujian manusia pada anggota Tentara Pembebasan Rakyat.

"Mereka berharap bisa mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis," tulis Ratcliffe dalam Wall Street Journal seperti dilansir The Guardian.

Baca Juga: Hati-hati, Berkedok Praktik Ruqyah Syariat, Padahal Cuma Jual Jampi-jampi

"Tidak ada batasan etika untuk mengejar kekuasaan di Beijing," sambungnya.

Menurut Ratcliffe, saat ini AS terlalu fokus pada kekuatan militer Rusia padahal penelitian yang dilakukan Cina dianggap lebih berbahaya.

"Tapi hari ini kita harus melihat dengan mata jernih fakta-fakta di depan kita, yang menjelaskan bahwa Cina harus menjadi fokus keamanan nasional utama Amerika di masa mendatang," tegasnya.

Baca Juga: Perayaan Natal: Pohon Cemara Tidak Penting bagi Warga Korea, Justru Benda Ini Harus Ada

Sementara itu etika menggunakan alat seperti CRISPR untuk meningkatkan genom manusia masih menuai perdebatan luas.

Dikutip dari Daily Star, ahli biologi Cina, He Jiankui pernah menuai kontroversi dengan penelitian gen yang dilakukannya.

Ilmuwan itu memodifikasi gen embrio kembar yang digunakan untuk IVF, mengakibatkan kelahiran dua anak perempuan yang dia klaim memiliki kekebalan alami terhadap HIV.

Baca Juga: Kematian Bisa Datang Kapan Saja, Ini Bekal yang Harus Dipersiapkan agar Kita Menuai Kebahagiaan

Ia kemudian mendapat hukuman 3 tahun penjara dan denda 3 juta yuan (Rp 6,5 miliar) untuk 'praktik medis ilegal', tetapi Ratcliffe percaya bahwa militer Cina masih melakukan penelitian serupa secara rahasia.

Dua spesialis pertahanan Amerika yang merupakan ahli dalam studi penelitian militer Cina menulis dalam sebuah jurnal menyatakan penggunaan CRISPR hanyalah kemungkinan hipotesis.

Namun ada indikasi bahwa peneliti militer Cina mulai mengeksplorasi potensinya.

Baca Juga: Virus Covid-19 Mirip dengan Virus Flu Biasa, Hati-hati kalau Hidung Kehilangan Fungsi Penciuman

Mayor Jenderal He Fuchu, mantan presiden Akademi Ilmu Kedokteran Militer Cina dan wakil presiden Akademi Ilmu Militer saat ini, hanyalah salah satu tokoh militer Cina yang sering membicarakan potensi tentara super di masa depan.

"Bioteknologi modern dan integrasinya dengan informasi, nano (teknologi), dan ranah kognitif, akan memiliki pengaruh revolusioner pada senjata dan peralatan, ruang tempur, bentuk peperangan, dan teori militer," ujar He Fuchu dalam pernyataan di tahun 2017 lalu.

Sebenarnya penelitian genetik dalam kemiliteran bukanlah hal yang baru.

Baca Juga: Kabar Sedih buat Ibu-ibu Pecinta Tanaman Hias, Aglonema Cutlass di Indonesia Hampir Punah!

Di tahun 2018 Amerika Serikat bahkan telah sesumbar mendapatkan $ 15 juta untuk penelitian tentang pembuatan tentara super yang "ditingkatkan secara biologis.

Militer AS disebut akan benar-benar membangkitkan "Captain America".

Dalam dokumen dari Departemen Pertahanan AS disebutkan bila penelitian tersebut bertujuan menciptakan tentara generasi baru yang memiliki kerja fisiologis yang ditingkatkan.

Baca Juga: Roti Unyil Cucu Sumiati Mulai Dikenal di Cimahi

Bahkan bukan tidak mungkin mereka akan memiliki kekuatan melebihi batas kodrat mereka sebagai manusia.

Konsultan Keamanan Negara Wilson VornDick memperingatkan bahwa ada bahaya nyata bagi siapa pun yang terlibat dalam penelitian semacam itu.

"Ketika kita mulai bermain-main dengan organisme genetik, mungkin ada konsekuensi yang tidak terduga," ujarnya dalam wawancara bersama NBC.***(Hani Affifah/zonajakarta.com)***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Guardian Daily Star Zonajakarta

Tags

Terkini

Terpopuler