Covid-19 Jenis Baru 70 Persen Lebih Menular, Sejumlah Negara Eropa Memisahkan Diri dari Inggris

21 Desember 2020, 22:00 WIB
Ilustrasi gejala Covid-19. /Pixabay/Enrique Lopez Garre

ZONA PRIANGAN - Penemuan varian baru Covid-19 yang hingga 70 persen lebih menular dan mematikan, menakutkan seluruh dunia.

Penemuan virus corona jenis baru itu, membuat sejumlah negara Eropa memisahkan diri dari Inggris.

Koran-koran Eropa menggambarkan situasi tersebut sebagai 'kekacauan', yang menimbulkan kekhawatiran akan kekurangan makanan saat feri dan lalu lintas udara terhenti.

Baca Juga: Penemuan Covid-19 Varian Baru Lebih Menakutkan Karena Cepat Menular, Inggris Dalam Kekacauan

Kekacauan meletus pada akhir pekan, ketika Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson membatalkan Natal untuk jutaan orang karena kekhawatiran 'strain baru' virus yang menyebar di tenggara Inggris.

Itu mendorong negara-negara termasuk Jerman, Italia, Belanda, Belgia, Polandia, Austria, Denmark, Irlandia, dan Bulgaria untuk membatasi perjalanan dengan Inggris.

Sejumlah negara tetangga itu kekhawatiran bahwa pelancong yang masuk dari Inggris akan menyebarkan ketegangan warga setempat.

Baca Juga: Ditemukan Virus Covid-19 Jenis Baru, Warga Panik Berebut Keluar Kota Hindari Aturan Lockdown

Kekacauan kemudian makin meluas ketika Prancis mengumumkan penutupan perbatasannya.

Penutupan perbatasan itu akan membuat pengiriman barang baik dari Inggris maupun menuju Inggris bakal terhenti.

Seperti di Pelabuhan Dover, di mana seperlima dari semua barang Inggris melakukan perjalanan setiap hari, selama 48 jam -- menempatkan makanan dan persediaan medis dalam bahaya.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

"Kekacauan membayangi Inggris yang terisolasi: Tekanan pada lalu lintas barang meningkat, kekhawatiran akan kekurangan makanan," lapor surat kabar Belgia HLN yang dikutip Mail Online.

"Penumpang feri dari Inggris tidak lagi diterima di sini," De Telegraaf, dari Belanda, melaporkan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mail Online News

Tags

Terkini

Terpopuler