Ini Beberapa Bukti Bangsa Romawi Senang Ngemil Sejak 2000 Tahun yang Lalu

28 Desember 2020, 10:05 WIB
Konter snack bar berornamen, didekorasi dengan pola polikrom dan dibekukan oleh abu vulkanik.* /NDTV.COM/

ZONA PRIANGAN - Sebuah kios makanan cepat saji berusia 2.000 tahun ditemukan dalam penggalian di Pompeii Italia.

Penemuan itu memberi para peneliti petunjuk baru tentang kebiasaan ngemil orang Romawi kuno.

Konter snack bar berhias, dihiasi dengan pola polikrom itu terkubur oleh abu vulkanik, sebagian digali tahun lalu.

Baca Juga: Masih Utuh, Mayat Dua Pria yang Meninggal Tahun 79 Masehi Ditemukan di Sebuah Vila

Pompeii terkubur di lautan lahar mendidih ketika gunung berapi di dekat Gunung Vesuvius meletus pada 79 M, menewaskan antara 2.000 dan 15.000 orang.

Bar cepat saji itu diberi nama Thermopolium - dari bahasa Yunani "termos" untuk panas dan "poleo" untuk dijual.

Lokasi penemuannya di persimpangan sibuk Silver Wedding Street dan Alley of Balconies, pada era Romawi setara dengan kedai makanan cepat saji.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

Tim menemukan pecahan tulang bebek serta sisa-sisa babi, kambing, ikan, dan siput dalam pot gerabah.

Beberapa bahan dimasak bersama seperti paella era Romawi.

Kacang fava yang dihancurkan, yang digunakan untuk mengubah rasa anggur, ditemukan di dasar salah satu toples.

Baca Juga: Cina Ingin Mengatur Cuaca Dunia, Kini Giliran Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan

Konter tampaknya telah ditutup terburu-buru dan ditinggalkan oleh pemiliknya, kata Massimo Osanna, direktur jenderal di Taman Arkeologi Pompeii, kepada kantor berita Ansa.

Amphorae, menara air dan air mancur ditemukan di samping sisa-sisa manusia.

Ada seorang pria yang diyakini berusia sekitar 50 tahun dan ditemukan di dekat tempat tidur anak-anak.

Baca Juga: Cina Ingin Jadi Tuhan, Menguasai Langit dan Bisa Menentukan Cuaca di Dunia

"Ada kemungkinan seseorang, mungkin lelaki tertua, tetap tinggal dan tewas selama fase pertama letusan," kata Osanna kepada kantor berita Ansa, seperti dikutip NDTV.

Pompeii adalah situs kedua yang paling banyak dikunjungi di Italia setelah Colisseum di Roma dan tahun lalu menarik sekitar empat juta wisatawan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler