ZONA PRIANGAN- Inggris melawan mutasi virus baru yang disebut lebih menular, saat ini vaksin untuk mutasi corona baru asal Inggris tersebut sudah ditemukan.
Inggris menyetujui vaksin COVID-19 yang menurut pembuatnya merupakan obat yang efektif untuk memerangi varian baru dari virus corona yang menyebar ke seluruh dunia, salah satunya juga dikabarkan telah sampai di Indonesia.
Dilansir Zonapriangan.com dari laman newyorkpost, menurut Kepala eksekutif AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan kepada Sunday Times bahwa para peneliti mengatakan vaksinnya mempunyai tingkat keberhasilan sebesar 95 persen, hal itu disebut-sebut oleh pengembang obat saingannya.
Baca Juga: Kado Pahit di Tahun 2020, 4 Negara Arab ini Khianati Perjuangan Palestina
Baca Juga: Luar Biasa, Usia 21 Tahun Terpilih Jadi Wali Kota Termuda di Thiruvananthapuram Corporation
Namun, dibalik itu ada kekhawatiran karena hasil tes parsial awal yang menunjukkan bahwa suntikan AstraZeneca hanya sekitar 70 persen efektif untuk mencegah COVID-19.
Kabar baik soal suntikan baru yang dikeluarkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford ini, disebut-sebut lebih mudah diangkut dan disimpan.
Dan ini merupakan alat yang ampuh bagi negara ini melawan lonjakan tinggi infeksi di sana.
Baca Juga: Peneliti Turki Mengatakan Efektivitas Vaksin Covid-19 Sinovac Sebesar 91,25 Persen
Vaksin ini dikabarkan akan tersedia untuk masyarakat umum segera di minggu pertama Januari 2021, dan disetujui oleh regulator obat di Inggris minggu ini.
“Kami pikir kami telah menemukan formula kemenangan dan bagaimana mendapatkan kemanjuran yang, setelah dua dosis, ada di sana dengan semua orang,” kata Soriot kepada surat kabar tersebut.
“Saya tidak dapat memberi tahu Anda lebih banyak karena kami akan menerbitkannya suatu saat nanti," jelasnya.
Baca Juga: Kado Pahit di Tahun 2020, 4 Negara Arab ini Khianati Perjuangan Palestina
Baca Juga: Hati-hati Kasus Baru! Setelah Dinyatakan Positif Covid-19, Sebagian Tubuh Bocah Ini Lumpuh
Menyangkut kemanjuran dari Vaksin ini terhadap mutasi virus Inggris yang baru, Soriot mengatakan kepada Times: “Sejauh ini, kami pikir vaksin harus tetap efektif. Tapi kami tidak yakin, jadi kami akan tetao mengujinya," ujarnya.
Sampai saat ini, rumah sakit di Inggris mengalami ketegangan, setelah negara ini mencatat lebih dari 30.000 kasus positif COVID-19.
Hingga mengakibatkan 316 kematian akibat virus pada hari Minggu kemarin, dan menjadikan jumlah kematiannya total mencapai 70.752 kematian.***