ZONA PRIANGAN - China telah emosi dan mengancam bakal "menyerang balik" Amerika Serikat (AS), jika tidak menjauhkan kontak secara resmi dengan Taiwan.
Hal ini diakibatkan AS menyuplai senjata ke Taiwan untuk mempertahankan diri dari agresi China.
Senjata yang disuplai AS ke Taiwan pun bukan kelas teri.
Baca Juga: Dulu Dia Orang Susah, Tak Punya Uang untuk Memperbaiki BMW Tuanya, Kini Orang Terkaya di Dunia
Tercatat ada rudal Patriot yang bisa menjadi payung udara kokoh bagi Taiwan yang bisa menanggulangi serangan jet tempur China.
Untuk membuat situasi lebih menguntungkan Taiwan, AS bahkan mencabut kontak pembatatasan internal dengan Taipei.
Walhasil sekarang AS bisa jor-joran membantu Taiwan dalam berbagai sektor tanpa terkecuali.
Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Jepang Perluas Keadaan Darurat Corona hingga 7 Februari 2021
Melihat fakta ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengutuk langkah 'ugal-ugalan' AS itu.
Zhao menegaskan setiap tindakan AS yang merugikan Beijing maka akan mendapat serangan balik setimpal.
"Setiap langkah atau tindakan maupun perbuatan AS yang merugikan kepentingan utama China akan mendapat serangan balik setimpal," kata Zhao seperti dikutip zonajakarta.com dari SCMP, Selasa 12 Januari 2021.
Baca Juga: China Perbanyak Jet Siluman, Antisipasi jika Terjadi Gejolak di Laut Natuna Utara
Sementara itu Menlu AS Mike Pompeo santai saja menanggapi pernyataan China.
Ia beralasan AS membantu Taiwan karena China sudah melakukan berbagai upaya berbahaya bagi kehidupan bernegara Taipei.
Contoh saja pada tahun 2020 dimana tercatat 380 kali jet tempur China menerobos wilayah udara Taiwan.
Baca Juga: Taiwan Mulai Melawan China, Cetak Paspor Baru untuk Membedakan Kewarganegaraan
Itu baru unsur udara, di lautan bahkan pelanggaran bisa lebih parah karena mungkin setiap hari kapal perang maupun coast guard China lego jangkar di perairan Taiwan.*** (Beryl Santoso/Zonajakarta.com)