Kapal Tak Berawak Milik China Masuk Wilayah Indonesia, Menyusup di Selat Sunda

17 Januari 2021, 06:23 WIB
Bakamla RI mengusir kapal China yang berkeliaran di zona eksklusif ekonomi Indonesia, Laut Natuna Utara, pada Sabtu 12 September 2020.* /Antara/

ZONA PRIANGAN - Penjagaan terhadap perairan Indonesia mesti ditingkatkan menyusul penemuan kapal tak berawak milik China.

Setelah penemuan di Sulawesi, kapal tak berawak milik China nyelonong di Selat Sunda.

Walau diklaim sebagai kapal penelitian, bukan tidak mungkin China memanfaatkan kapal tak berawak itu untuk kepentingan militer.

Baca Juga: Bahaya! Sudah Beredar Eskrim Buatan China Mengandung Covid-19, yang di Gudang Disegel

Ada dugaan, kapal tak berawak milik China itu melakukan pemetaan mulai dari Laut Natuna Utara (LNU) hingga ke Australia.

Terkait penemuan kapal milik China, pegiat media sosial Said Didu langsung menyenggol Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari akun Twitter Said Didu @msaid_didu yang mengunggah sebuah postingan pada Jumat 15 Janauari 2021.

Baca Juga: AS Cium Operasi Intelejen China Masuk ke NASA, Seorang Peneliti Mengaku Bersalah

Said Didu yang mengomentari berita masuknya kapal China ke Selat Sunda, langsung menyindir Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.

Sebagaimana diberitakan zonajakarta.com sebelumnya dalam artikel "NKRI Harga Mati, Kapal China Menyusup ke Selat Sunda dekat Ibu Kota Jakarta, Prabowo Diperingatkan".

"Bapak Menhan @prabowo yth, kalau ini benar berarti pertahanan kita sdh jebol."

Baca Juga: China Sebarkan Teknologi Satelit Canggih untuk Melacak Berbagai Aktivitas

"Sudah berapa miles kapal tsb memasuki wilayah laut kita tapi tdk "terdeteksi" dan sdh berada dekat Ibu Kota Jakarta," tulis kaun Twitter @msaid_didu.

Kesan yang tertangkap, Said Didu menilai Indonesia kembali kecolongan, atas Kapal Penelitian China yang nyelonong ke Selat Sunda.

Memang masuknya Kapal penelitian China ke wilayah NKRI ini berhasil diidentifikasi oleh Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla).

Baca Juga: China Perbanyak Jet Siluman, Antisipasi jika Terjadi Gejolak di Laut Natuna Utara

Namun, meski sukses dikenali milik China, sistem pelacakan atau sistem identifikasi otomatis (AIS) kapal penelitian tersebut kedapatan tak menyala.

Ditanya soal sistem pelacakan atau AIS yang mati, pihak China mengaku pada Badan Keamanan Laut Indonesia bahwa alat yang berada di kapal mereka itu tengah rusak.

Sementara menanggapi temuan kapal penelitian China yang berkeliaran di Selat Sunda, Juru Bicara Badan Keamanan maritim Indonesia, Kolonel Wisnu Pramandita buka suara.

Baca Juga: Berkedok Ekspedisi Memancing, China Siapkan Diri untuk Menguasai Benua Antartika

Wisnu Pramandita mencurigai adanya kegiatan tidak sah yang dilakukan oleh kapal penelitian China di perairan Selat Sunda.

Dilansir dari Reuters, pihak kemanan Indonesia mengawasi aktivitas kapal-kapal China di perairan Nusantara.

Terlebih ada ketegangan dan kekhawatiran terkait militerisasi Beijing dan perilaku penjaga pantai dan armada penangkap ikannya.

Baca Juga: Taiwan Mulai Melawan China, Cetak Paspor Baru untuk Membedakan Kewarganegaraan

Hal itu tentunya menimbulkan kekhawatiran terkait potensi pelanggaran keamanan yang dilakukan China.

Beberapa pengamat mengatakan bahwa AUV tersebut berasal dari China, sedangkan pihak angkatan laut masih menyelidiki asal-usulnya.***(Lusi Nafisa/zonajakarta.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler