Maskapai AS Dituduh Anti-Yahudi Usai Batalkan Penerbangan

2 Maret 2021, 23:48 WIB
Foto Ilustrasi Pesawat Terbang /Pixabay/ Gerhard G

ZONA PRIANGAN - Perlakuan maskapai terhadap penumpang Yahudi Ortodoks, menuai kecaman dan tuduhan anti-Semitisme dari kelompok-kelompok Yahudi.

Dilansir the Guardian, Selasa,  penerbangan Maskapai Frontier dari Miami ke bandara La Guardia di New York dibatalkan pada Minggu malam waktu setempat atau Senin WIB.

Menurut otoritas maskapai, pembatalan itu dilakukan setelah sekelompok penumpang, termasuk beberapa orang dewasa, menolak untuk mengenakan masker.

Baca Juga: Koran Ternama Luncurkan Aplikasi Judi Demi Danai Jurnalisme Berkualitas

Pada Senin pagi maskapai itu dihadapkan pada tuduhan anti-Semitisme (kebencian terhadap kaum Yahudi) atas perlakuannya terhadap penumpang yang merupakan pemeluk Yahudi Hasidic.

Maskapai itu juga harus menghadapi penyelidikan dari Anti-Defamation League atau Liga Anti-Fitnah New York dan kelompok lainnya.

Frontier dengan tegas berpegang pada posisinya bahwa para penumpang telah menolak untuk mematuhi peraturan federal yang mewajibkan mereka mengenakan masker.

Baca Juga: Rina Gunawan Meninggal Dunia di Usia 46 Tahun, Ashanty: Trima kasih Teh Udah Banyak Berjasa Dalam Hidup Aku

Dikutip dari New York Times, dalam beberapa video ponsel yang muncul tidak menunjukkan konfrontasi yang terjadi antara penumpang dengan awak Frontier, hanya buntut dari konfrontasinya saja.

Rekaman video dari dalam pesawat menunjukkan anggota kelompok itu mengenakan masker.

Beberapa penumpang mengatakan bahwa peristiwa tersebut memuncak karena hanya satu anggota rombongan, seorang anak berusia 15 bulan, tidak mengenakan masker.

Baca Juga: Rossi Untuk Pertama Kalinya Mengunakan Seragam Petronas Yamaha MotoGP di Peluncuran Online

Video penumpang yang keluar dari pesawat di tengah kekacauan, yang direkam oleh orang lain dalam penerbangan, diunggah di Twitter oleh Orthodox Jewish Public Affairs Council atau Dewan Urusan Publik Yahudi Ortodoks. Dalam satu video, seorang penumpang berkata, "Ini tindakan anti-Semitisme."

Di video ke-tiga, seorang penumpang berkata “Ini perlakuan Nazi Jerman” saat pasangan dengan anak kecil itu pergi ke Lorong pesawat menuju pintu keluar.

Juru bicara maskapai Frontier menyatakan bahwa “sekelompok penumpang berulang kali menolak untuk mematuhi perintah pemerintah AS untuk mengenakan masker.”

Baca Juga: Korban Tenggelam di Perairan Teluk Pananjung, Pangandaran, Ditemukan Tim SAR Gabungan

“Para penumpang, termasuk beberapa orang dewasa, berulang kali diminta untuk mengenakan masker mereka namun menolak untuk melakukannya,” ujar Jennifer de la Cruz, juru bicara Frontier.

“Setelah penolakan terus menerus untuk mengenakan masker, penolakan untuk turun dari pesawat dan agresi terhadap awak pesawat, penegakan hukum setempat dilibatkan. Penerbangan itu akhirnya dibatalkan. "

Namun, anggota dari kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka mengenakan masker.

Baca Juga: Soal Perselingkuhan Nissa Sabyan Masih Bungkam, Jeng Nimas: Ayus Sabyan Ingin Buru-buru Cerai

“Kami adalah warga negara yang taat hukum,” kata Martin Joseph, yang berencana pergi dengan 21 anggota keluarganya termasuk anak dan cucunya. Dikutip dari New York Times, Joseph mengatakan “Kami Bersama anak kecil. Kami mengerti bahwa aturannya semua orang harus mengenakan masker, dan kami sangat mematuhinya.”

Joseph mengatakan bahwa anak perempuannya beserta suaminya duduk di barisan belakang dengan anaknya yang berusia 15 bulan, bersama dua pasangan lain dan anaknya.

Menurut Joseph, mereka semua pemeluk Yahudi Hadisic, meski dia menambahkan bahwa salah satu pasangan itu tidak memiliki hubungan dengannya.

Baca Juga: Bongkar Perilaku Suaminya, Wulan Guritno Gugat Cerai Aldilla Dimitri

Dia mengatakan seorang pramugari meminta putrinya untuk mengenakan masker pada bayinya.

Putrinya berargumen bahwa bayinya tidak perlu mengenakan masker karena usianya yang masih kecil.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengharuskan penggunaan masker hanya untuk penumpang maskapai penerbangan yang berusia minimal 2 tahun.

Baca Juga: Aurel dan Atta Harus Mengundur Pernikahan, Ini Pengakuan Ashanty yang Merasa Keberatan

"Kemudian mereka mengumumkan bahwa ketiga pasangan di belakang pesawat harus meninggalkan pesawat sebelum lepas landas," kata Joseph. Bayi-bayi, orang-orang, serta para ibu menangis.

Penumpang pesawat lainnya, Temima Stark, mengatakan dia duduk dengan suami dan anaknya ketika keributan dimulai.

Dia mengatakan bahwa dia melihat pegawai maskapai mendekati para penumpang di belakang. Mereka semua terlihat mengenakan masker, kecuali bayi yang sedang makan.

Baca Juga: Ponsel, Bisa Jadi Sarana Ampuh untuk Istri Jalani Selingkuh, Waspada dan Kenali Ini 5 Gelagatnya!

Ketika penumpang turun dari pesawat, Stark, yang tidak ikut dalam rombongan tersebut mengatakan bahwa dia melihat pegawai maskapai melakukan tos satu sama lain. Beberapa penumpang yang diwawancarai juga mengakui hal tersebut. Maskapai Frontier tidak secara langsung mengomentari tuduhan tersebut.

“Seluruh isi pesawat menggila,” ujar Stark.

Beberapa menit setelah mereka keluar, Stark mengatakan penumpang yang tersisa diminta turun dari pesawat.

Baca Juga: Panduan Untuk Dapatkan Diskon dan Token Listrik Gratis Bulan Maret 2021

Pada hari senin, Liga Anti-Fitnah New York menyerukan “penyelidikan penuh dan transparan” di Twitternya, mengutip “komentar #antisemitic yang jelas dibuat oleh kru atau orang lain.”

Ditanya tentang tuduhan anti-Semitisme, de la Cruz, juru bicara Frontier, mengatakan maskapai penerbangan meninjau "setiap situasi di mana seorang penumpang harus dikeluarkan dari pesawat."

“Seperti banyak maskapai lain,” katanya, “Frontier memiliki kebijakan toleransi nol dalam hal penggunaan masker di penerbangan kami. Ini dijelaskan pada saat pembelian, sebelum dan selama proses check-in, di gerbang dan di dalam pesawat."

Baca Juga: Kebiasaan Bangun Pagi Bermanfaat Mendatangkan Rezeki, Ini 7 Penjelasannya

Selama musim panas, ketika Covid-19 mulai menyebar cepat di Brooklyn dan Queens, New York, mengenakan masker dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya untuk memperlambat penyebaran virus korona menjadi hal yang sangat diperhatikan.

Pemerintah Kesehatan kota mengatakan saat itu mereka sangat mengkhawatirkan peningkatan penularan di antara beberapa komunitas Hasid di kota itu. Ketegangan serupa membara di Israel.

Ketika ditanya mengenai konfrontasi di penerbangan Frontier, Yossi Gestetner, pendiri Dewan Urusan Publik Masyarakat Yahudi Ortodoks, mengatakan bahwa “terlepas dari apa yang mungkin menyebabkan dimulainya kekacauan ini, apa yang orang-orang tuduhkan dilakukan oleh staf maskapai penerbangan adalah tentu saja tidak dapat diterima dan perlu ditangani."

Baca Juga: 4 Doa Pagi untuk Membuka Rezeki Dari Arah yang Tak Pernah Disangka-Sangka

“Maskapai ini ingin publik percaya bahwa 12 orang, beberapa tidak berhubungan satu sama lain kecuali berada di kelompok etnis yang sama, masuk ke bandara dan naik pesawat dan pergi mengenakan masker seperti yang terlihat di video, tetapi memutuskan untuk bersama-sama melepas masker saat mereka duduk,” katanya. “Memang itu menentang logika.” 

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler