Pasukan Suriah Dukungan Rusia Hancurkan Dua Kota dengan Rudal Balistik, 387.000 Orang Tewas

16 Maret 2021, 05:26 WIB
ILUSTRASI peperangan.* /zonapriangan.com/PIXABAY

ZONA PRIANGAN - Perang saudara di Suriah masih berkecamuk, pasukan pemerintah dukungan Rusia baru saja meluncurkan roket ke Kota al-Bab dan Jarablus.

Turki yang menguasai wilayah itu melancarkan protes agar Damaskus dan Moskow menghentikan serangan yang melukai warga sipil.

Kementerian Pertahanan Turki melaporkan, ada beberapa rudal balistik yang ditembakan ditembakkan dari pangkalan udara Kuweires di Aleppo - di bawah kendali pemerintah Suriah.

Baca Juga: Kejadian Aneh, Kolam Air Mendidih Tiba-tiba Muncul di Jalan, Seorang Siswi Terbakar

Baca Juga: Temukan Ambergris yang Bau Busuk, Seorang Nelayan Jadi Kaya Raya Mendadak

Serangan itu menargetkan pemukiman sipil dan kapal tanker bahan bakar, kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah tweet.

Kementerian Pertahanan Turki juga membagikan video yang menunjukkan beberapa truk terbakar, demikian dilaporkan Aljazeera.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan sumber-sumbernya di lapangan mendengar ledakan keras di dekat Jarablus.

Baca Juga: Demam Mencari Emas, Sebanyak 30.000 Warga Ramai-ramai Masuk Hutan

Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah

Ledakan tersebut disebabkan dari serangan roket yang tidak diketahui asalnya. Beberapa warga sipil dan pekerja terluka.

Pada bulan Maret, serangan rudal terhadap kilang minyak di daerah yang sama menewaskan empat orang dan 24 luka-luka.

Fasilitas tersebut telah menjadi sasaran serangan berulang kali dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Usia 45 Tahun ke Atas saat Berada di Kamar Mandi Pintunya Jangan Dikunci, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Gara-gara Kondom Tertinggal di Vagina, Perselingkuhan Istri Terbongkar

Damaskus maupun sekutunya Moskow - yang memiliki pasukan di Suriah - mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Ankara telah menghubungi pasukan Rusia untuk menuntut penghentian penembakan.

Turki meluncurkan operasi "Perisai Efrat" pada tahun 2016, mengambil kendali atas sebagian besar wilayah di Suriah utara.

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

Baca Juga: Mencukur Bulu Kemaluan dan Cabut Bulu Ketiak Jangan Lebih dari 40 Hari, Ini Penjelasannya

Operasi tersebut memungkinkan pejuang oposisi Suriah yang didukung oleh Turki untuk mengontrol beberapa kota - termasuk Jarablus dan al-Bab.

Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 387.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi sejak dimulai pada tahun 2011 dengan penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler