Perang di Yaman Tewaskan 130 Ribu Orang, Arab Saudi Coba Kembalikan Kekuasaan Abed Rabbo Mansour Hadi

21 Maret 2021, 20:06 WIB
ILUSTRASI peperangan.* /zonapriangan.com/PIXABAY

ZONA PRIANGAN - Perang saudara di Yaman sudah menewaskan 130 ribu orang, termasuk di dalamnya ada warga sipil sekira 12 ribu orang.

Perang saudara di Yaman melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di negara yang sudah menjadi negara paling miskin di Jazirah Arab.

Lebih miris lagi, perang saudara di Yaman disebut brutal karena menewaskan anak-anak.

Baca Juga: Donald Trump Menjadi Seorang Buddha, Serius Bermeditasi tapi Terlihat Lucu

Baca Juga: Mamah Muda Kirim Foto Telanjang ke Mertua, lantas Minta Maaf ke Suami

Data terbaru yang dirilis UNICEF, pada Maret 2021 setidaknya delapan anak-anak tewas dan 33 luka-luka akibat perang saudara di Yaman.

Philippe Duamelle, perwakilan UNICEF untuk Yaman, mengatakan korban jiwa terjadi di beberapa daerah termasuk provinsi Taiz dan Hodeida.

Di dua lokasi tersebut menjadi tempat pertempuran antara pasukan pemerintah yang diakui secara internasional dan pemberontak Houthi.

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

Baca Juga: UFO Kembali Muncul, Nyaris Menabrak Pesawat American Airlines, Pilot Sempat Panik

“Kami mengutuk serangan ini sekuat mungkin. Terlalu sering anak-anak dan keluarga membayar harga yang sangat mahal karena konflik berkecamuk di sekitar mereka,” katanya.

Philippe Duamelle menambahkan bahwa beberapa serangan telah menargetkan sekolah dan rumah sakit di Taiz. Dia tidak menyebutkan pihak mana yang bertanggung jawab.

Duamelle mengatakan anak-anak juga terluka dalam serangan di provinsi lain, termasuk provinsi tengah Marib, yang coba direbut kembali oleh Houthi dari pasukan pemerintah.

Baca Juga: Kejadian Aneh, Kolam Air Mendidih Tiba-tiba Muncul di Jalan, Seorang Siswi Terbakar

Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah

Serangan Houthi di Marib dapat menyebabkan sedikitnya 385.000 orang mengungsi.

Empat kamp pengungsian di provinsi itu telah ditinggalkan sejak dimulainya serangan awal Februari, menurut badan migrasi PBB.

Yaman telah dilanda perang saudara sejak 2014 ketika Houthi menguasai ibu kota Sanaa dan sebagian besar utara negara itu.

Baca Juga: Zanirah Masuk Islam Disiksa Hingga Buta, Allah SWT Kembalikan Penglihatannya Jadi Normal

Baca Juga: Hanya di Negara Ini Penduduknya Beragama Islam 100 Persen, Bukan Arab Saudi Loh!

Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi melarikan diri ke selatan, lalu ke Arab Saudi.

Sebuah koalisi yang dipimpin Saudi, yang pada saat itu didukung oleh AS, memasuki perang beberapa bulan kemudian untuk mencoba mengembalikan Hadi ke tampuk kekuasaan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler