ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat (AS) siap mengirimkan armada perang untuk membantu Filipina sebagai sekutunya yang bersengketa dengan Cina.
"Serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, memicu kewajiban Washington membela sekutunya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.
Menurut Ned Price, AS dan Filipina punya Perjanjian Pertahanan Bersama, jika Manila terancam, Washington akan bergerak.
Baca Juga: 40 Wanita Telanjang yang Berjemur di Balkon Dikenal Sebagai Kelompok Butt Squad
Saat ini ketegangan China dan Filipina meningkat, dimana Manila menuduh kapal-kapal milisi Negeri Komunis itu merajalela di Whitsun Reef.
Filipina terus meningkatkan patroli pesawat tempur mengusir ratusan kapal China.
Namun, China berargumen kapal tersebut hanya nelayan penangkap ikan yang istirahat dan berlindung di Whitsun Reef dari cuaca buruk.
Baca Juga: Iron Sting, Senjata Baru Militer Israel untuk Menghabisi Pejuang Hamas dan Militan Hizbullah
Baca Juga: Tsunami Radioaktif, Senjata Nuklir Tercanggih Milik Rusia dalam Menghadapi Perang
Melihat kebandelan China yang tidak menarik kapal dari Whitsun Reef, AS memperingatkan Beijing dari aktivitas maritim.
"Kami berbagi keprihatinan dengan sekutu Filipina terkait laporan pemberitaan milisi maritim China yang terus berlanjut di dekat Whitsun Reef," kata Price sepeti dikutip Aljazeera.
Lebih dari 200 kapal China terlihat pada 7 Maret di Whitsun Reef, sekitar 320 kilometer (200 mil) barat Pulau Palawan dan di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.
Baca Juga: Ramalan Sarjana Agama, Perang Ukraina Lawan Rusia Pertanda Kiamat Sudah Dekat
Baca Juga: Kota Mekah dan Madinah Diselimuti Warna Merah Gelap, Mungkinkah Pertanda Kiamat Kian Dekat
Sejak penampakan pertama yang dilaporkan, kapal-kapal tersebut telah tersebar di wilayah yang lebih luas di Laut Cina Selatan di ZEE Manila.
Kondisi itu dinilai Manila sebagai serangan ke ZEE Filipina. Apa pun alasannya, keberadaan kapal China itu ilegal.***