Amerika Serikat Akhirnya Setujui Obat Alzheimer Terbaru, Obat Ini Diyakini Dapat Mengatasi Penurunan Kognitif

8 Juni 2021, 16:23 WIB
ILUSTRASI obat./PIXABAY /

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat pada akhirnya menyetujui penggunaan obat yang disebut Aduhelm untuk mengobati pasien dengan Alzheimer pada Senin, 7 Juni 2021 lalu.

Obat Alzheimer terbaru ini merupakan obat yang pertama kalinya melawan penyakit penurunan kognitif.

Keputusan tersebut rupanya kontroversial, karena panel ahli independen yang diadakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada November lalu menemukan bahwa obat tersebut belum memiliki bukti bermanfaat pada Alzheimer.

Baca Juga: Intip Kecanggihan iOS 15 dengan Fitur Terbaru FaceTime, iMessage, Sharing, Focus, dan Privacy di iPhone 6s

"Aduhelm adalah pengobatan pertama yang diarahkan pada patofisiologi yang mendasari penyakit Alzheimer, adanya plak beta amiloid di otak," kata Patrizia Cavazzoni dari FDA, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Selasa 8 Juni 2021.

Namun demikian, keputusan tersebut dipercayai bahwa obat tersebut dapat memberikan manfaat yang berarti atas perawatan Alzheimer.

"Seperti yang sering terjadi dalam menafsirkan data ilmiah, komunitas ahli telah menawarkan perspektif yang berbeda," kata Cavazzoni dalam sebuah pernyataan yang mengakui kontroversi tersebut.

Baca Juga: Pengemudi Truk di Kanada Sengaja Tabrak Keluarga Muslim, Polisi Sebut Serangan Direncanakan

Aduhelm, merupakan antibodi monoklonal yang juga dikenal dengan nama generiknya aducanumab, diuji dalam dua uji coba pada manusia tahap akhir yang dikenal sebagai uji coba Fase 3.

Ini menunjukkan penurunan kognitif dalam satu, tapi tidak yang lain.

Tetapi dalam semua penelitian, secara meyakinkan menunjukkan pengurangan pembentukan protein yang disebut beta-amyloid di jaringan otak pasien Alzheimer.

Baca Juga: Pernah Dihapus MK, Kini Muncul Draf RUU KUHP tentang Penghinaan Presiden dan Lembaga Negara

Obat Alzheimer terakhir disetujui pada 2003, dan semua obat sebelumnya telah menargetkan gejala yang terkait dengan penyakit, bukan penyebab dasarnya.

Alzheimer, bentuk paling umum dari demensia, diperkirakan mempengaruhi 50 juta orang di seluruh dunia dan biasanya dimulai di atas usia 65 tahun.

Ini secara progresif menghancurkan jaringan otak, merampas ingatan orang, membuat mereka bingung dan kadang-kadang tidak dapat melakukan tugas sehari-hari.

Ini juga terkait dengan perubahan suasana hati yang dramatis dan kesulitan berkomunikasi.***

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler