Baterai Hasil Rancangan para Insinyur di Penn State untuk Menggerakkan Mobil Terbang

- 8 Juni 2021, 10:16 WIB
Sebuah drone kapasitas dua kursi yang akan digunakan sebagai taksi dipajang setelah penerbangan demonstrasi di Seoul pada bulan November. Korea Selatan ingin mengkomersialkan mobilitas udara perkotaan pada tahun 2025.
Sebuah drone kapasitas dua kursi yang akan digunakan sebagai taksi dipajang setelah penerbangan demonstrasi di Seoul pada bulan November. Korea Selatan ingin mengkomersialkan mobilitas udara perkotaan pada tahun 2025. /Foto: UPI / Thomas Maresca

ZONA PRIANGAN - Dinamika mobil terbang mencapai perkembangan terkini, dimana para teknokrat di Penn State Pennsylvania, Senin menerbitkan rencana untuk prototipe baterai yang mereka katakan mampu menyalakan unit mobil terbang.

"Saya pikir mobil terbang memiliki potensi untuk menyingkat banyak waktu dan meningkatkan produktivitas serta membuka koridor langit untuk transportasi," kata penulis utama Chao-Yang Wang dalam siaran pers tentang studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Joule.

"Tapi kendaraan lepas landas dan mendarat vertikal listrik adalah teknologi yang sangat menantang untuk hadirnya baterai," kata Wang, direktur Pusat Mesin Elektrokimia di Penn State.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' 8 Juni 2021: Andin Tekuk Adik Tirinya, Foto Selfie Ricky Mendorong Nino Ceraikan Elsa

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa prototipe telah muncul - termasuk dari perusahaan di Korea Selatan, Cina, Slovakia dan Jepang - yang menggabungkan teknologi dari helikopter dan mobil untuk membuat semacam kendaraan hibrida.

Prototipe termasuk unit kendaraan SD-03 SkyDrive yang diuji pada bulan Agustus, AirCar KleinVision yang dapat dijual segera tahun ini dan kendaraan Kiwigogo Xpeng Motors yang memulai debutnya di Pameran Otomotif Internasional Beijing tahun lalu.

Sementara beberapa prototipe telah menyertakan roda, mereka semua menggabungkan rotor berputar untuk memfasilitasi lepas landas dan mendarat, termasuk taksi udara yang dipamerkan tahun lalu oleh Hyundai dan Uber, yang pada dasarnya adalah sebuah helikopter kecil.

Baca Juga: Pengadilan Kasus Penembakan MH17 di Belanda Mengarah ke Fase Pembuktian

Sementara AirCar menggunakan bahan bakar cair, yang lain setidaknya sebagian ditenagai oleh listrik - yang berarti mereka membutuhkan baterai yang kuat untuk terbang, seperti dikutip ZonaPriangan dari laman UPI.com, 7 Juni 2021.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x