Takut Ketahuan Tentara, Beberapa Wanita Myanmar Melahirkan di Hutan

22 Juli 2021, 22:07 WIB
Ilustrasi wanita Myanmar saat melakukan persalinan.* /Al Jazeera /JC

ZONA PRIANGAN - Kota Mindat merupakan salah satu kawasan yang dibersihkan tentara Myanmar setelah terjadi kudeta militer di negara itu.

Patroli tentara rutin dilakukan di Mindat karean daerah itu dianggap sebagai titik perlawanan sipil terhadap militer.

Keruan saja warga Mindat dicekam ketakutan dan akhirnya banyak yang mengungsi ke hutan.

Baca Juga: Ashanti Meninggal Akibat Penyakit Penuaan Dini, Umur 18 Tahun Setara Nenek 144 Tahun

Yang menyedihkan, selain warga kekurangan makanan, banyak wanita yang akhirnya melahirkan di hutan dengan peralatan yang jauh dari steril.

Banyak yang takut kembali ke desa karena mereka takut dihabisi tentara. Semua aktivitas warga akhirnya lebih banyak di dalam hutan.

Namun pada suatu malam ada seorang wanita yang sudah mengalami kontraksi akhirnya nekat pergi ke desa untuk melakukan persalinan.

Baca Juga: Kejadian di Melbourne Nenek 66 Tahun Dipekerjakan 23 Jam Sehari dan Sempat Disiram Air Panas saat Sedang Tidur

Rosemary nama samaran wanita itu ditemani seorang bidan Mai Nightingale (nama palsu) mencari tempat yang layak untuk melahirkan di desa.

"Hanya kami berdua menuju desa. Tidak aman memang, di sana masih banyak tentara," kata Mai Nightingale kepada Aljazeera.

Ketika menemukan rumah, mereka berdua menyelinap dan tetap mematikan lampu untuk menghindari kecurigaan.

Baca Juga: Pengakuan Sejumlah Pasien Dr Parnia, Setelah Meninggal Disambut Kehidupan yang Damai

Bahkan ketika Rosemary mengerang kesakitan, Mai Nightingale langsung membekap mulutnya agar tidak terdengar tentara.

"Situasinya tidak mendukung melahirkan bayi. Tempat gelap dan tentara siaga di mana-mana. Tapi untuk kembali ke hutan, Rosemary sudah kelelahan," ujar Mai Nightingale.

Rosemary melahirkan bayinya tak lama setelah suara tentara menghilang, dan Mai Nightingale memotong tali pusar dengan silet.

Baca Juga: Sering Meninggalkan Shalat, Ini 10 Siksa di Dunia dan Alam Kubur yang Akan Dihadapi

Dia menggunakan beberapa benang yang, tanpa alat sterilisasi lain, direbus dalam air.

Meskipun Rosemary dan bayinya dalam keadaan sehat dan tidak terluka, keadaan saat melahirkan menyoroti meningkatnya risiko yang dihadapi ibu dan bayi baru lahir di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan.

Ketidakamanan fisik semakin membahayakan wanita hamil dan bayi baru lahir di tengah kekerasan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Beruntunglah Memiliki Anak Perempuan, Itu Bisa Menjadi Pembebas dari Api Neraka

“Mereka bisa mati selama persalinan atau setelahnya karena mereka harus lari setiap kali tentara mendekat ke tempat mereka bersembunyi,” kata seorang bidan, Smile (nama samaran).

Dia menambahkan: “Tidak ada cukup peralatan medis atau obat-obatan. Bayi tidak bisa mendapatkan vaksinasi atau tempat tinggal yang memadai.”***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler