Inilah Penjelasan NASA Bagaimana Terbentuknya Galaksi Spiral, Tak Terlihat Namun Sangat Berpengaruh

24 Juli 2021, 06:25 WIB
NASA menjelaskan terbentuknya galaksi spiral, benar-benar tak terlihat namun sangat berpengaruh. /Tangkapan Instagram.com/@nasa/

ZONA PRIANGAN - NASA telah membagikan foto menakjubkan di akun Instagram resmi mereka @nasa tentang galaksi yang disebut M77, dan telah memberikan penjelasan secara singkat tentang bagaimana galaksi itu terbentuk.

Untuk waktu yang lama, bentuk banyak galaksi, termasuk Bima Sakti kita sendiri, telah membingungkan banyak ilmuwan.

Bima Sakti berbentuk spiral dan memiliki lengan penuh bintang. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana bentuknya? Nah, inilah pertanyaan yang telah lama membingungkan para ilmuwan.

Baca Juga: NASA Menegaskan, Asteroid Berukuran Dua Kali Big Ben akan Memasuki Orbit Bumi pada 24 Juli 2021

Dalam posting terbarunya itu, badan antariksa telah menjelaskan bagaimana medan magnet memainkan peran yang sangat besar dalam membentuk berbagai galaksi.

Postingan tersebut didasarkan pada penelitian dari NASA Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy, atau teleskop SOFIA.

Dalam keterangannya, NASA menyatakan bahwa galaksi spiral seperti Bima Sakti dibentuk oleh medan magnet yang tidak terlihat oleh mata manusia.

Baca Juga: Modifikasi DNA Manusia Dilakukan Ilmuwan NASA untuk Memungkinkan Kita Bisa Bertahan Hidup di Planet Lain

Tetapi medan magnet ini dibuat lebih jelas dengan menggabungkan citra dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, Nuclear Spectroscopic Array, dan Sloan Digital Sky Survey milik badan antariksa.

“Dalam gambar ini, para ilmuwan mengukur medan magnet di sepanjang lengan spiral galaksi yang disebut M77. Bidang ditampilkan sebagai garis arus yang mengikuti lengan yang melingkar. Medan magnet sejajar di sepanjang lengan spiral besar, 24.000 tahun cahaya, menyiratkan bahwa gaya gravitasi yang menciptakan bentuk galaksi juga menekan medan magnetnya," tulis akun Instagram resmi NASA @nasa pada Jumat, 23 Juli 2021.

Dalam sebuah laporan di situs webnya pada Desember 2020, NASA menyatakan bahwa SOFIA mempelajari galaksi menggunakan cahaya inframerah-jauh (89 mikron) untuk mengungkapkan aspek medan magnetnya yang tidak dapat dideteksi oleh pengamatan sebelumnya menggunakan teleskop radio dan kasat mata.

Baca Juga: Ketika 'Alien Bersendawa' Itu Telah Terdeteksi oleh Penjelajah Curiosity NASA di Planet Mars

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa lengan melingkar ini mendapatkan bentuknya dari apa yang dikenal sebagai teori gelombang kepadatan. Teori ini menunjukkan bahwa debu, gas, dan bintang di lengan spiral terus bergerak seperti koper berada di ban berjalan.

Menurut laporan lain dari Desember 2019 di situs web NASA, M77 berjarak 47 juta tahun cahaya dari Bumi. Letaknya di konstelasi Cetus.

Di pusatnya, M77 memiliki lubang hitam besar, dua kali ukuran lubang hitam di Bima Sakti.***

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: Instagram @nasa

Tags

Terkini

Terpopuler