Tawon Raksasa Pembunuh Sangat Agresif Menyerang Saat Sarangnya Dimusnahkan

16 September 2021, 08:01 WIB
Tawon raksasa Asia ukurannya lebih dari dua kali ukuran lebah madu, dan memiliki bentang sayap lebih dari 3 inchi./dailymail.co.uk /

ZONA PRIANGAN – Departemen Pertanian Negara Bagian Washington, AS mengatakan bulan lalu bahwa mereka telah menghancurkan sarang tawon raksasa Asia, namun serangga invasif ini tak henti-hentinya menyerang para pejabat lembaga ini.

Seorang pakar serangga dari WSDA ini Sven-Erik Spichiger mengatakan dalam konferensi pers baru-baru ini bahwa kelompok yang disebut tawon pembunuh ‘lebih agresif’ dibanding tawon yang ditemukan pada 2020.

Spichiger menambahkan saat menyedot tawon untuk dipindahkan, tawon-tawon ini memanfaatkan lubang di pohon tempat sarangnya dan serangga ini menjadi agresif.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Kamis 16 September 2021: Angga Bekuk Pengkhianat, Andin Dapat Kejutan dari Al dan Bu Sofia

“Saat mulai menyedot, karena pohon tersebut melapuk, tawon-tawon mampu melubangi pohon ini dan keluar.

“Beberapa dari kami yang bekerja di kawasan tersebut didekati tawon ini, dan mereka berusaha untuk menyengat kami saat itu.

“Tak seorang pun terluka dalam serangan tersebut dan proses ekstraksi selesai dalam beberapa jam,” jelas Spichiger seperti dilansir Dailymail.co.uk.

Baca Juga: Tim Nasional Sepak Bola Putri Junior Afghanistan Melarikan Diri dari Kekuasaan Taliban ke Pakistan

Sarang tersebut dimusnahkan oleh para pejabat WSDA dengan menyedot 113 tawon pekerja dari habitatnya. Total ada sebanyak 1.500 tawon dalam sarang besar tersebut.

Sarang tersebut berlokasi sekitar 2 mil dari sarang lainnya yang dimusnahkan lembaga ini pada Oktober tahun lalu, dan sekitar seperempat mil dari lokasi pertama kali tawon raksasa Asia ini terlihat pada 11 Agustus lalu.

Tawon raksasa Asia (Vespa mandarinia) merupakan tawon terbesar di dunia dan sering disebut ‘tawon pembunuh’ karena mereka suka memangsa lebah.

Baca Juga: Seorang Ibu Mengungkapkan Kengerian, Putranya (4) Trauma Diserang Anjing Sementara Pemiliknya Hanya Tertawa

Walaupun mereka serangga yang kerap membunuh lebah madu dan tawon pribumi, mereka tidak agresif terhadap manusia.

Namun demikian, sengatannya sangatlah menyakitkan dan bila berulang kali menyengat bisa saja membunuh.

Deteksi pertama yang terkonfirmasi dari tawon ini di AS terjadi pada Desember 2019 dekat Blaine dan tawon hidup pertama dijerat pada Juli 2020.

Baca Juga: Shamima Begum: Lebih Baik Mati daripada Harus Kembali ke ISIS

Serangga invasif ini biasanya ditemukan di China, Japan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam dan negara Asia lainnya.

“Tawon memasuki ‘fase penjagal’ saat mereka membunuh lebah dengan cara memenggal lehernya. Mereka kemudian merebut sarang lebah tersebut, mengambil anak-anaknya untuk menjadi santapan tawon muda,” kata WSDA.

Walaupun serangga ini mendapat julukan pembunuh, tawon ini hanya membunuh beberapa lusin orang per tahun di Asia, dan para pakar mengatakan kemungkinan jauh lebih sedikit tetapi sengatannya memang sangat menyakitkan bagi manusia.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: dailymail.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler