Kapal Perang China dan Rusia Masuk Selat Hokkaido, Angkatan Laut Jepang Cuma Bisa Memantau

24 Oktober 2021, 18:34 WIB
Kapal perang China dan Rusia melakukan patroli bersama di Samudera Pasifik.* /Tangkap layar rt.com /Russia’s Defense Ministry

ZONA PRIANGAN - China menggandeng Rusia untuk mengerahkan kapal perang sekaligus memamerkan kekuatan militer Samudera Pasifik.

Kekuatan gabungan China dan Rusia tidak bisa dipandang sebelah mata. Patroli gabungan yang mereka lakukan sebagai isyarat peringatan kepada Amerika Serikat dan sekutunya.

Selama patroli, kapal-kapal Rusia dan China berlayar melalui Selat Tsugaru antara pulau Honshu dan Hokkaido di Jepang.

Baca Juga: Tujuh Singa yang Lapar Menggigit Kaki dan Punggung Jerapah tapi yang Terjadi Sangat Mengejutkan

Angkatan Laut Jepang hanya bisa memantau, karena kapal perang Rusia dan China masih berlayar di jalur internasional, lapor rt.com.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan, misi patroli bersama China menempuh jarak lebih dari 1.700 mil laut (sekitar 3.100 km).

Rusia dan China punya hubungan mesra untuk menjaga stabilitas di kawasan Pasifik dan menjaga infrastruktur maritim kedua negara.

Baca Juga: Anaknya Hendak Diterkam, Induk Gajah Ngamuk dengan Menginjak-injak Buaya 2,5 Meter hingga Mati

Pelaut militer Rusia dan China juga melakukan manuver taktis bersama dan melakukan latihan lain di sepanjang rute mereka.

Kelompok patroli terdiri dari sepuluh kapal, termasuk dua kapal anti-kapal selam besar Admiral Tributs dan Admiral Panteleyev dari pihak Rusia dan dua kapal perusak China Kunming dan Nanchang.

Patroli tersebut mengikuti latihan gabungan kedua Angkatan Laut di Laut Jepang minggu lalu, yang melihat mereka melakukan latihan artileri, dan berlatih pertahanan ranjau.

Baca Juga: Video Mengerikan Seekor Piton Sempat Membelit dan Mengarahkan Mulutnya ke Wajah Gadis Empat Tahun

Ketegangan meningkat di Pasifik baru-baru ini, dengan AS semakin khawatir dengan pengaruh China yang semakin besar di kawasan itu.

Amerika dan sekutu NATO mereka telah mengirim kapal perang untuk misi patroli di daerah itu, meskipun China mengecam langkah itu sebagai provokatif dan merusak stabilitas regional.

Washington juga secara aktif mendukung dorongan kemerdekaan pulau Taiwan di China.

Baca Juga: Kakak Beradik Tewas Mengenaskan Setelah Makan Buah Ini, Polisi Larang Penanaman Bola de Toro

Bulan lalu, AS, Australia, dan Inggris menandatangani apa yang disebut pakta AUKUS dengan tujuan mempersenjatai Canberra dengan kapal selam bertenaga nuklir, yang juga menimbulkan kekhawatiran di Beijing.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler