ZONA PRIANGAN - Pemerintah di Taipei percaya China dapat menyerang Taiwan pada tahun 2025 dan telah memulai program modernisasi militer.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pun tahu betul Negara Komunis itu mengembangkan kemampuan asimetris.
Tsai Ing-wen mengatakan dia ingin membuka komunikasi dengan Presiden China Xi Jinping untuk menghindari peperangan.
Baca Juga: Taiwan Siap Menghadapi China jika Terjadi Serangan dari Darat, Tsai Ing-wen: Ada Bantuan Tentara AS
"Perlu dicoba membuat pengaturan sehingga kita dapat hidup berdampingan secara damai,” ujar Tsai.
Apa yang disampaikan Tsai itu, terekam dalam paket wawancara eksklusif CNN. Dia menggambarkan Taiwan sebagai negara demokrasi berbahasa China.
Permasalahan Taiwan memang pelik, karena bisa menyeret negara lain, seperti Amerika Serikat.
Baca Juga: Hadapi China, India Lakukan Uji Coba Rudal Agni V dari Pulau APJ Abdul Kalam di Odisha
Taiwan merupakan tantangan langsung terhadap supremasi militer AS selama tujuh dekade di Indo-Pasifik.
Taiwan telah menjadi titik pertikaian antara China dan AS sejak 1949, ketika Komunis memenangkan perang saudara melawan Kuomintang.
AS membantu mengevakuasi para nasionalis yang kalah ke pulau itu, yang sebelumnya dibebaskan dari 50 tahun pemerintahan Jepang.
Baca Juga: Perang China Lawan Amerika Serikat Sulit Dihindarkan, Joe Biden: Kami Tidak Akan Mundur dari Taiwan
Selama beberapa dekade, AS mengakui Taipei sebagai 'Republik China', hingga beralih pengakuan ke Beijing pada tahun 1978.
Republik Rakyat China telah menunjuk status Taiwan sebagai wilayah China selama lebih dari 200 tahun sebelum diserahkan ke Jepang sebagai piala perang pada tahun 1895.
Dikutip rt.com, Beijing berusaha untuk menyatukan kembali apa yang disebutnya pulau pemberontak dengan daratan, sebaiknya dengan cara damai.***