Rusia Telah Mengerahkan 700 Penembak Jitu ke Perbatasan Ukraina, Dugaan Serangan Januari 2022

4 Desember 2021, 22:06 WIB
Peta dugaan serangan Rusia terhadap Ukraina.* /The Sun/

ZONA PRIANGAN - Intelijen Amerika Serikat (AS) mengetahui pergerakan tentara Rusia di perbatasan Ukraina makin banyak.

Bahkan, Rusia telah mengerahkan lebih dari 700 penembak jitu di perbatasan Ukraina. Mereka dididik dalam kamuflase, posisi menembak dan melawan musuh.

Seorang juru bicara militer Rusia mengatakan: "Prajurit unit penembak jitu dari tentara gabungan Distrik Militer Barat telah melakukan latihan skala besar."

Baca Juga: Ukraina Kerahkan 100.000 Tentara ke Donbass, Rusia Khawatirkan Penggunaan Rudal Javelin

"Kegiatan itu sebagai bagian dari kamp pelatihan di wilayah Voronezh, Belgorod, Bryansk dan Smolensk," ungkapnya.

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov mengatakan intelijen mengindikasikan kemungkinan invasi Rusia pada akhir Januari.

Dan komandan Ukraina Kyrylo Budanov, kepala badan intelijen pertahanan Kiev, mengatakan Rusia dapat menyerang Ukraina pada akhir Januari dengan serangan yang melibatkan sekitar 100.000 tentara.

Baca Juga: China Akan Ubah Makau, Semula Ibu Kota Perjudian Dunia ke Depan Sebagai Pusat Teknologi Terpadu

Dikutip The Sun, Rusia sebelumnya telah memperingatkan perang "sangat mungkin" di perbatasan Ukraina.

Rusia mencium ada keinginan Kiev untuk merebut kembali Krimea dan itu adalah "ancaman langsung".

Kremlin telah mengumpulkan 100.000 tentara, dengan tank, artileri dan rudal balistik, di dekat Ukraina saat rekaman menunjukkan tank Rusia melakukan manuver di dekat perbatasan.

Baca Juga: Letusan Gunung Semeru Mencekam Karena Disertai Badai Petir, Lava Panas Menjalar ke Sejumlah Wilayah

Vladimir Putin juga telah memerintahkan pejabat AS untuk segera meninggalkan Rusia di tengah kekhawatiran dia berencana untuk memerintahkan invasi ke Ukraina, sebelum akhir Januari.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan staf kedutaan AS yang telah berada di Moskow selama lebih dari tiga tahun diperintahkan untuk terbang pulang pada 31 Januari.

Awal pekan ini Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan Putin dapat dengan cepat memerintahkan invasi ke Ukraina jika dia punya alasan untuk melakukannya.

Baca Juga: Ketika Toilet Gereja Dibongkar, Tukang Ledeng Ini Temukan 500 Amplop Berisi Uang dan Cek

Dia mengatakan Amerika sangat prihatin dengan bukti bahwa Rusia telah membuat rencana untuk tindakan agresif yang signifikan terhadap Ukraina.

"Kami tidak tahu apakah Presiden Putin telah membuat keputusan untuk menyerang. Kami tahu dia menempatkan kapasitas untuk melakukannya dalam waktu singkat," katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler