ZONA PRIANGAN - Sebanyak 1.400 ton bom yang ada di kapal perang SS Richard Montgomery menjadi ancaman yang mengerikan warga Inggris.
Bom tersebut bisa meledak kapan saja. Seperti diketahui SS Richard Montgomery karam di dasar Sungai Thames.
SS Richard Montgomery merupakan kapal perang Amerika Serikat pada Perang Dunia Kedua yang melakukan perjalanan ke Inggris pada Agustus 1944.
Baca Juga: Pendeta Bingung, Ketika Mempelai Wanita Muntah, Pingsan dan Buang Air Besar di Ritual Pernikahan
Tetapi ketika tiba di Muara Thames, kapal itu diperintahkan untuk berlabuh di Great Nore, di lepas Sheerness, tempat kapal itu tenggelam.
Angkatan Laut Kerajaan Inggris punya rencana membongkar kapal perang itu dengan risiko ledakan bisa menciptakan tsunami Thames.
SS Richard Montgomery telah mendekam di dasar Thames Estuary di Kent selama 77 tahun.
Jika bom yang berada di kapal tersebut meledak bisa menciptakan gelombang setinggi lima meter yang dapat menyebabkan kerusakan massal dan hilangnya nyawa.
The Telegraph melaporkan tim ahli penjinak bom yang terlatih dalam spesialis penghancuran bawah air kini telah ditugaskan membongkar kapal itu.
Pembongkaran bangkai kapal tahun 1944, di gundukan pasir Nore di Muara Thames, dekat Sheerness, diupayakan seaman mungkin.
Ini berarti memindahkan tiga tiang kapal yang membusuk, yang mencuat di atas air, karena khawatir tiang-tiang yang runtuh bisa jatuh dan memicu ledakan dahsyat.
Pekerjaan akan dimulai pada Juni 2022, memakan waktu dua bulan, lapor The Sun.
Spesialis dari Royal Navy dan 29 Explosive Ordnance Disposal Group bekerja dengan Operasi Penyelamatan dan Kelautan Kementerian Pertahanan (MoD) dalam misi berisiko tersebut.
Baca Juga: Prediksi Tahun 2022: Keberuntungan Mengiringi Sagitarius, Ada Nostalgia yang Menghinggapi Capricorn
Survei keselamatan terakhir, dilakukan oleh Departemen Transportasi (DfT), pada bangkai kapal bawah laut.
Disebut jika runtuh lebih jauh, itu bisa memicu bom di kapal, melemparkan kolom air selebar 300m dan puing-puing hampir 3.000m ke udara.
'Tsunami' Thames bisa setinggi lima meter, dan bahkan bisa mematikan, para ahli memperingatkan.***