Amerika Serikat Tangkap Mata-mata China yang Mencuri Rahasia Perusahaan Monsanto di Missouri

8 Januari 2022, 10:02 WIB
Foto ilustrasi agen mata-mata.* /Pixabay/Succo

ZONA PERTANIAN - Asisten Direktur Divisi Kontra-Intelijen FBI, Alan E Kohler Jr mengatakan, identifikasi musuh bukah hanya pada pencurian teknologi militer.

Menurut Alan, seseorang bisa dicap sebagai musuh jika dia mencuri rahasia dagang atau teknologi pertanian untuk keuntungan asing.

Pernyataan Alan itu, terkait penangkapan warga negara China, Xiang Haitao yang melakukan spionase ekonomi.

Baca Juga: Bentrokan di Atas Laut Hitam, Rusia Kirim Jet Tempur Cegat Pesawat Mata-mata RC-135

Xiang Haitao dituduh mencoba mencuri rahasia dagang dari perusahaan agrokimia Amerika Monsanto saat tinggal di AS.

Departemen Kehakiman AS menyatakan, Xiang Haitao berkonspirasi untuk mencuri rahasia dagang dari perusahaan untuk tujuan menguntungkan China.

Xiang diduga berusaha mencuri rahasia dagang saat bekerja sebagai ilmuwan untuk Monsanto di negara bagian Missouri, tempat perusahaan itu bermarkas.

Baca Juga: China Meledek Operasi Agen James Bond, Badan Intelijen Inggris dan Amerika Serikat Lewat Video Satir

Setelah Xiang meninggalkan pekerjaannya, dia diduga membeli tiket penerbangan sekali jalan ke China.

Pihak berwenang menemukan salinan algoritme 'Nutrient Optimizer' Monsanto - yang dianggap perusahaan sebagai rahasia dagang - di salah satu perangkat elektroniknya.

Terdakwa mengaku bersalah atas tuduhan minggu ini dan menghadapi hukuman 15 tahun penjara dan denda $ 5 juta, tulis rt.com.

Baca Juga: Bintang Porno Asal Los Angeles Kehilangan Penghasilan tapi Dia Bahagia Karena Menemukan Hidayah

"Kami tidak dapat mengizinkan warga AS atau warga negara asing untuk menyerahkan informasi bisnis yang sensitif kepada pesaing di negara lain," kata Jaksa AS Sayler Fleming.

Pengakuan bersalah Xiang adalah kemenangan terbaru dalam perang Departemen Kehakiman AS atas dugaan campur tangan China.

Bulan lalu, mantan kepala departemen kimia Universitas Harvard dinyatakan bersalah atas beberapa tuduhan terkait hubungannya dengan China dan Institut Teknologi Wuhan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler