Israel Tidak Terikat Perjanjian Wina, Naftali Bennett: IDF Bisa Beroperasi Kapan Saja untuk Menyerang Iran

11 Januari 2022, 22:09 WIB
Sebuah jet tempur F-16 Angkatan Udara Israel melepaskan suar selama demonstrasi udara.* /Reuters /Baz Ratner

ZONA PRIANGAN - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bekerja secara intensif untuk serangan militer potensial di situs nuklir Iran, lapor The Times of Israel.

Ketegangan Israel dengan Iran memang tak akan mereda. Tel Aviv menuduh Iran memproduksi senjata nuklir, yang dibantah Teheran.

Rencana serangan IDF ke Iran bukan pertama kali diungkapkan, di mana Iran menganggap hal itu sebagai ancaman kosong.

Baca Juga: China dan Amerika Serikat Sepakat, Perang Tidak Menggunakan Senjata Nuklir, Iran dan Israel Perlu Diwaspadai

Sebelumnya Kepala Staf IDF Aviv Kohavi dilaporkan memerintahkan Angkatan Udara negara itu untuk “secara intensif” mengebor kemungkinan serangan.

Sementara PM Israel Naftali Bennett mengatakan, Israel akan terus bertindak melawan Iran karena dianggap cocok tanpa 'batasan'.

Tel Aviv "khawatir" tentang hasil potensial dari pembicaraan Wina tentang program nuklir Iran yang mungkin tidak menguntungkan Israel.

Baca Juga: Iran Luncurkan Roket Phoenix, Tiga Perangkat yang Dibawa Masih Rahasia, Washington Merasa Khawatir

Dikutip rt.com, Naftali Bennett mengungkapkan bahwa militernya masih akan bertindak sesuai keinginan mereka.

"Israel bukan bagian dari perjanjian," kata Bennett kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan parlemen Israel pada hari Senin.

"Tel Aviv tidak terikat dengan apa yang tertulis dalam perjanjian jika ditandatangani," tambahnya.

Baca Juga: Israel Pertimbangkan Serangan Militer Terhadap Iran, Yair Lapid: Tidak Perlu Izin Joe Biden

Perdana menteri menyatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan melakukan apa pun yang dianggap perlu untuk memastikan keamanan Israel.

"Ini juga akan memastikan untuk mempertahankan kebebasan penuh untuk beroperasi di mana saja dan kapan saja, tanpa batasan," kata Bennett.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler