ZONA PRIANGAN - Taliban kini sudah memiliki pasukan untuk operasi khusus yang disebut batalyon 'penyerang bunuh diri'.
Pasukan elit itu bagian dari tentara nasional Afghanistan di bawah kendali Kementerian Pertahanan.
Terbentuknya batalyon 'penyerang bunuh diri' bisa menjadi peringatan yang mengerikan bagi semua musuh Taliban.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid kepada The Times mengatakan, anggota batalyon 'penyerang bunuh diri' sudah ditempa sebagai pejuang syahid.
"Mujahidin kami (pejuang gerilya) yang merupakan brigade syahid juga akan menjadi bagian dari tentara tetapi mereka akan menjadi pasukan khusus," jelas Zabihullah.
Kelompok Taliban memiliki sejarah panjang misi bunuh diri dan kemartiran yang membentang jauh sebelum mereka masuk ke kekuasaan di Afghanistan tahun lalu.
Selama rentang 20 tahun, pejuang Taliban menggunakan pembom bunuh diri selama 20 tahun untuk menyerang pasukan AS, Inggris dan Afghanistan dan kadang-kadang warga sipil.
Banyak serangan di Afghanistan dilakukan oleh anak-anak, beberapa di antaranya berusia sembilan tahun, lapor Daily Star.
Kelompok itu sekarang ingin membentuk regu baru pengebom bunuh diri di seluruh negeri untuk melindungi Afghanistan, kata wakil juru bicara Taliban Bilal Karimi.
Baca Juga: China dan Amerika Serikat Sering Bermusuhan tapi Soal Lobster Mereka Saling Membutuhkan
Laporan mengatakan target utama mereka sekarang adalah cabang lokal Negara Islam (ISIS-K), yang telah melakukan setidaknya lima serangan besar saat AS menarik diri dari Afghanistan pada Agustus.
Diyakini bahwa beberapa dari serangan itu dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri, menurut NDTV.
Mullah Nisar Ahmad Ahmadi, wakil gubernur provinsi Badakhshan, mengungkapkan batalyon tersebut bernama Lashkar-e-Mansoori, atau 'tentara Mansoor', dan dibentuk untuk melakukan serangan terhadap pasukan keamanan yang ditugaskan pada pemerintah Afghanistan sebelumnya.
Dia berkata: "Kekalahan AS tidak akan mungkin terjadi jika bukan karena batalion ini."
"Orang-orang pemberani ini akan mengenakan rompi peledak dan akan meledakkan pangkalan AS di Afghanistan," tuturnya.***