Siapkan Senjata Rahasia, Amerika Serikat Khawatir China Bantu Rusia dalam Konflik di Ukraina

4 Februari 2022, 20:37 WIB
Militer Rusia mengangkut sejumlah peralatan perang dengan menggunakan kereta.* /mil.by/

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat (AS) memperhitungkan gabungan kekuatan Rusia dan China, baik secara militer maupun ekonomi.

Untuk itu, AS langsung memberi peringatan terhadap China jangan coba-coba membantu Rusia dalam konflik di Ukraina.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengancam bisnis China dengan hukuman ekonomi jika mereka memutuskan untuk bekerja dengan Rusia.

Baca Juga: Seorang Ibu Mengaku Kencanduan Narkoba, Pas Hamil Perutnya Aneh Terlihat Seperti Mengandung Bayi Kembar 4

Di sisi lain, Rusia dan China punya hubungan yang kuat dan sepaham baik di bidang ekonomi maupun militer.

Bahkan Rusia dan China secara lansung mampu memberi perlawanan terhadap kekuatan Barat yang dipimpin AS.

Sementara AS masih menyimpan senjata rahasia, berupa sanksi yang menyakitkan jika Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Amerika Serikat Akan Menyerang Belarus jika Membantu Rusia, Oleg Gaidukevich: Ancaman Itu Sangat Lucu

Sanksi yang sama akan diterapkan kepada China jika Negara Komunis itu berniat membantu Rusia.

Price mengklaim AS memiliki serangkaian alat yang dapat digunakan jika melihat perusahaan asing, termasuk yang ada di China, membantu Rusia.

“Jika Rusia berpikir bahwa itu akan berada dalam posisi... untuk mengurangi beberapa konsekuensi itu, dengan hubungan yang lebih dekat dengan [China], itu tidak terjadi," ujar Price.

Baca Juga: Jet Typhoon Angkatan Udara Inggris dan F-16 NATO Cegat Tiga Pesawat Pembom Tu-160 Rusia

"Ini benar-benar akan membuat ekonomi Rusia, dalam banyak hal, lebih rapuh,” Price memperingatkan, mengacu pada sanksi hipotetis AS terhadap Moskow atas invasi hipotetis Rusia ke Ukraina.

Price terus memperingatkan Rusia bahwa mereka tidak dapat bertahan tanpa Barat, apalagi selama ini sudah banyak melakukan transaksi.

Dalam konferensi pers yang sama, Price mengklaim memiliki bukti intelijen AS bahwa Rusia merencanakan serangan bendera palsu di Ukraina untuk membenarkan invasi ke negara itu.

Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing

Dikutip rt.com, Moskow telah berulang kali menepis tuduhan bahwa mereka merencanakan invasi ke Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler