ZONA PRIANGAN - Video mencemaskan memperlihatkan perangkat keras militer Rusia dalam posisi mengancam Ukraina.
Rudal dan tank Rusia dipindahkan berjarak sekira dua mil dari perbatasan Ukraina.
Tank Terminator, yang penuh dengan senjata dan dirancang untuk bertempur di kota, terlihat dalam video diangkut dengan kereta api.
Baca Juga: Tentara Wanita Rusia Terkenal Cantik, Mereka Sudah Terlatih Melakukan Kamuflase Tidak Dikenali Lawan
Sementara intelijen Amerika Serikat (AS) menyebut Rusia sedang menyusun daftar pembunuhan termasuk gay dan etnis minoritas Ukraina.
Dalam peringatan yang mengerikan, duta besar Amerika untuk PBB, Bathsheba Nell Crocker telah berbicara tentang "bencana hak asasi manusia".
Bathsheba Nell Crocker mengatakan AS memiliki informasi yang dapat dipercaya yang menunjukkan pasukan Rusia membuat daftar orang Ukraina yang diidentifikasi untuk dibunuh atau dikirim ke kamp-kamp setelah pendudukan militer.
Dalam sebuah surat kepada kepala hak asasi manusia PBB dia mengatakan, di masa lalu operasi Rusia telah mencakup pembunuhan yang ditargetkan, penculikan/penghilangan paksa, penahanan yang tidak adil, dan penggunaan penyiksaan.
Jika Rusia menyerang, dia mengatakan pasukan Kremlin kemungkinan akan menargetkan mereka yang menentang tindakan Rusia.
Ini akan mencakup para pembangkang Rusia dan Belarus di pengasingan di Ukraina, jurnalis dan aktivis anti-korupsi, dan populasi rentan seperti agama dan etnis minoritas dan orang-orang LGBTQI+.
Baca Juga: Heboh, Polisi Cantik Ini Memposting Foto dalam Balutan Baju Renang, Netizen Anggap Kurang Sopan
Namun juru bicara Vladimir Putin membalas klaim yang diajukan kepada kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet.
"Itu bohong. Ini fiksi mutlak, tidak ada daftar seperti itu, itu palsu," kata Dmitry Peskov yang dikutip The Sun.
Dia juga mengkritik pemerintah Barat karena mengeluarkan prediksi tentang kapan invasi akan datang.
Baca Juga: Gegara Makan Mie Ayam Sisa Semalam yang Tersimpan di Kulkas, Kaki Siswa Ini Harus Diamputasi
“Soalnya presiden sendiri tidak memperhatikan hal ini, tetapi secara umum pernyataan seperti itu jelas-jelas merupakan unsur tertentu yang bersifat provokatif,” ujar Peskov.***