Ribuan Warga Kiev Mengungsi ke Polandia Setelah Rusia Menyerbu dan Membombardir Ukraina

24 Februari 2022, 19:09 WIB
Antrian panjang mobil mengular ke luar Kiev saat invasi Rusia dimulai.* /Twitter /@TheGuardian

ZONA PRIANGAN – Penduduk yang berada dalam kepungan musuh telah diperingatkan untuk tidak panik meskipun negara telah menyatakan dalam keadaan darurat perang.

Dalam sebuah pidato kepada bangsa ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan kepada rakyatnya untuk tetap tinggal di rumah kecuali mereka dilibatkan dalam keadaan kritis ini.

Namun banyak foto memperlihatkan mobil-mobil memenuhi jalanan untuk keluar ibu kota tersebut berusaha mendekati perbatasan Polandia, yang mereka anggap lebih aman.

Baca Juga: Selain Bergerak di Donetsk dan Luhansk, Pasukan Rusia Manfaatkan Krimea, Satu Tentara Ukraina Tewas

Walaupun muncul kekhawatiran potensi invasi bisa berbulan-bulan, pemimpin Ukraina secara konsisten menyembunyikan ketakutannya dan banyak berharap hari ini tidak pernah terjadi.

Salah seorang warga, Liudmila Gireyeva (64), berencana menuju kota sebelah barat Lviv dan berusaha pergi ke Polandia untuk bergabung dengan anaknya.

“Kami berhadapan dengan perang dan horor. Bisa menjadi lebih buruk,” katanya seperti dikutip Metro.co.uk.

Baca Juga: Ukraina Sukses Tembak Jatuh 5 Pesawat dan 1 Helikopter Rusia, Delapan Warga Sipil Tewas

Sementara di dalam kota Kiev digambarkan sebagai ‘sepi yang mencekam’ walaupun antrean di depan mesin ATM mulai mengular, ketika beredar berita serbuan skala penuh Rusia.

Berbagai ledakan terdengar pada senja hari di ibukota negara ini, juga di kota-kota besar lainnya seperti Odesa dan Kharkiv setelah pengumuman Vladimir Putin untuk memulai operasi militer.

Di tempat lain, banyak bagasi terlihat ditinggalkan di bandara udara Kiev dan pesawat telah dialihkan dari ruang udara Ukraina.

Baca Juga: Vladimir Putin Putuskan Menyerang Ukraina, Pastikan Tentara Blok Barat Akan Mati jika Ikut Campur

Sebuah gambar dari peta penerbangan Eropa memperlihatkan langit di atas negara ini benar-benar kosong, kontras dengan kota-kota lainnya di benua ini.

Perusahaan Layanan Lalulintas Udara Ukraina dikonfirmasi telah menutup ruang udara negeri ini karena risiko tinggi bagi keamanan penerbangan sipil.

Maskapai komersil, termasuk Ryanair dan Wizz Air, yang masih beroperasi telah menangguhkan layanannya karena situasi keamanan.

Baca Juga: Tank-tank Rusia Bergerak dari Kharkiv Menuju ke Mariupol, Warga Ukraina yang Panik Terjebak Kemacetan

Di awal pagi, sistem kereta api kota Kiev tampak sibuk dengan orang-orang, beberapa di antaranya menenteng tas dan kopor.

Yang lainnya berusaha menuju stasiun untuk mencari perlindungan dari potensi bom.

Salah seorang yang bersembunyi di dalam adalah Maria Kashkoska.

Ia mengatakan : “Saya terbangun karena suara-suara pemboman. Saya mengemas bawaan dan berusaha untuk kabur. Kami berdiri di sini, menunggu.”

Baca Juga: Rusia Mulai Melepaskan Bom, Bandara Kiev Jadi Sasaran, Warga Ukraina Panik Berlindung di Stasiun Metro

Warga lainnya, Ksenya Michenka, kelihatan sangat terguncang saat melindungi anak remajanya. “Kami butuh menyelamatkan hidup,” ujarnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan ini tidak menargetkan kota-kota, tetapi menggunakan senjata presisi dan mengklaim tidak ada ancaman pada populasi sipil.

Sebelum invasi dimulai, ada ketakutan bahwa negara tetangganya akan dibanjiri pengungsi lewat perbatasan.

Baca Juga: Tentara Rusia yang Masuk Donetsk Menggoda Wanita Ukraina di Kharkiv, Dasha: Enggan Tidur dengan Musuh

Dan terbukti, orang-orang sudah mulai tiba di perbatasan Polandia, beberapa orang bahkan sudah berjalan kaki selama berjam-jam.

Banyak negara sudah menarik diplomatnya keluar dari Ukraina karena ketegangan meningkat, dan warga lainnya sudah keluar secepatnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Metro

Tags

Terkini

Terpopuler