NATO Kecam Invasi Rusia ke Ukraina sebagai Perang Brutal - Pasukan Sekutu Mengaktifkan Pertahanan Militer

25 Februari 2022, 11:11 WIB
Pilot helikopter militer AS memberikan tanda /UPI/Sebastian Tataru/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Para pemimpin NATO mengecam keras invasi militer Rusia ke Ukraina pada Kamis dan menyebutnya sebagai "tindakan perang brutal" dan mengaktifkan rencana pertahanan militer yang akan memungkinkan pasukan sekutu bergerak lebih cepat, jika diperlukan.

Selain mengutuk Moskow, aliansi pertahanan memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa setiap serangan terhadap anggota NATO akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa tindakan Rusia merupakan tindakan perang yang bersejarah. Komentarnya muncul hanya beberapa jam setelah pasukan Rusia memasuki Ukraina dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus".

Baca Juga: Mengejutkan, Wanita Ukraina Berani Membentak dan Memarahi Tentara Rusia: 'Apa yang Anda Lakukan di Tanah Kami'

"Perdamaian di benua kami telah hancur," katanya saat briefing Kamis. "Kami sekarang memiliki perang di Eropa dalam skala dan jenis yang kami pikir milik sejarah. Ini adalah saat yang genting bagi keamanan Eropa," kata Stoltenberg, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 24 Februari 2022.

Di luar pernyataan kecaman, NATO mengatakan bahwa dia mengaktifkan rencana pertahanan atas permintaan komandan militer NATO Jenderal Tod Wolters. Dengan melakukan itu, Stoltenberg memungkinkan komandan militer untuk memindahkan pasukan lebih cepat jika terjadi serangan terhadap negara anggota.

Stoltenberg mengatakan bahwa invasi Rusia merupakan ancaman serius bagi keamanan Euro-Atlantik secara umum, dan bahwa sekutu NATO memiliki lebih dari seratus jet dalam siaga tinggi untuk menjaga wilayah udara dan lusinan kapal perang sekutu di laut.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 25 Februari 2022: Andin dan Al Mereguk Kebahagiaan, Nino Terjebak Melanggar Hukum

Sekjen NATO mengatakan aliansi akan melakukan "apa pun yang diperlukan" untuk menjaga dari agresi lebih lanjut oleh Moskow.

Stoltenberg juga mengatakan kepada wartawan bahwa NATO telah mengerahkan ribuan pasukan tambahan dalam beberapa pekan terakhir ke sayap timur aliansi itu, dekat dengan Rusia dan Ukraina, dan menempatkan lebih banyak pasukan dalam keadaan siaga.

Sebelumnya Kamis, NATO mengadakan pertemuan darurat Dewan Atlantik Utara dan mengatakan aliansi itu akan mengadakan pertemuan puncak virtual dengan Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat.

Dalam sambutannya Rabu malam, Biden berjanji bahwa dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya di Ukraina, bekas bagian dari Uni Soviet yang memisahkan diri dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1991.

Baca Juga: Pria Inggris Tak Bisa Lari, Terjebak di Kancah Peperangan Saat Mengunjungi Pacarnya di Ukraina

"Presiden Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," katanya dalam sebuah pernyataan.

“Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan ini, dan Amerika Serikat serta sekutu dan mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia,” tegasnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler