Inilah Alasan Pasukan Rusia Menguasai Situs Radioaktif Chernobyl di Ukraina

28 Februari 2022, 09:15 WIB
Bekas pembangkit listrik nuklir di Chernobyl, Ukraina.* /Twitter /@MFA_Ukraine

ZONA PRIANGAN – Pasukan Rusia telah menguasai bekas pembangkit tenaga nuklir Chernobyl dan zona eksklusi di sekitarnya, seperti diumumkan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal, Kamis 24 Februari 2022.

Pada saat itu pasukan Rusia dan Ukraina bertempur untuk menguasai Chernobyl, situs radioaktif yang sudah mati akibat bencana nuklir paling buruk di dunia dan menjadi faktor runtuhnya Uni Soviet.

"Sayangnya, saya harus katakan bahwa zona Chernobyl, yang disebut zona eksklusi, dan seluruh fasilitas Chernobyl sudah berada di bawah kendali kelompok bersenjata Rusia,” kata Shmygal dalam sebuah konferensi pers.

Baca Juga: Pertempuran Berdarah Terjadi di Kharkiv, Pasukan Rusia Dipukul Mundur, Tentara Ukraina Ambil Kontrol Penuh

Mengapa pembangkit listrik nuklir Chernobyl begitu penting bagi strategi Rusia di Ukraina?

Chernobyl berada di jalan terpendek dari Belaruske ibukota Ukraina, Kiev.

Dan ini membentuk bagian dari garis serangan yang sangat memungkinkan untuk pasukan Rusia dalam menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Dari 3.500 Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina Berasal dari Unit Berpengalaman Spetsnaz

Dilansir Indiatimes.com, Chernobyl terletak sekitar 130 kilometer di utara Kiev, dan bisa memberikan titik masuk untuk pasukan yang menginvasi.

Para analis militer Barat mengatakan, Rusia menggunakan rute invasi tercepat dari Belarus, sekutu terdekat Moskow, dan kawasan pementasan pasukan Rusia.

Untuk menuju Kiev dengan menguasai Chernobyl akan memungkinkan mereka melintasi Sungai Dnieper di Belarus, menghindari risiko besar melintasi seluruh sungai, yang membelah Ukraina, di belakang garis musuh.

Baca Juga: 3.500 Tentara Rusia Tewas, Kekuatan Pasukan Kremlin Melemah, Jerman Pasok Rudal Stinger untuk Ukraina

Menurut Jack Keane, mantan kepala staf Angkatan Darat AS, Chernobyl "tidak memiliki nilai militer,” tetapi merupakan rute tercepat dari Belarusia ke Kiev, yang merupakan sasaran operasi “pemenggalan” Rusia untuk menggoyang pemerintahan Ukraina.

"Para pembela menawarkan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak terulang kembali,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam sebuah cuitan sebelum pasukan Rusia mengambil kendali pembangkit listrik nuklir tersebut, yang pernah hancur akibat ledakan pada 1986.

Menurut Igor Novikov, mantan asisten Presiden Volodymyr Zelenskiy, ancaman dari reaktor nuklir yang tak berfungsi ini kepada Eropa harus ditanggapi sangat serius.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler