ZONA PRIANGAN - Setelah membuktikan bisa menghancurkan tank Rusia, tentara Ukraina ini berterima kasih atas hadiah dari Ratu Inggris.
Hadiah yang dimaksud, yakni sistem rudal NLAW (Next Generation Light Anti-tank Weapons). NLAW cukup efektif menghancurkan tank.
Tentara Ukraina yang senang menggunakan NLAW itu bertempur di wilayah Sumy. Dia mengaku sudah meledakkan beberapa tank Rusia.
Baca Juga: Hilang Koordinasi, Sesama Pasukan Rusia Saling Tembak di Kota Kharkiv, Seorang Letnan Tewas
Dalam sebuah video yang diposting oleh CBS News, dia terlihat mengenakan seragam kamuflase dan rompi hitam, berdiri di antara puing-puing tank Rusia yang terbakar.
Dia mengucapkan terima kasih "hadiah dari Yang Mulia Ratu", dengan mengatakan: "Beri kami lebih banyak mainan seperti ini dan akan ada lebih banyak tank yang hancur."
Tentara itu menambahkan bahwa warga sipil juga ingin menggunakan rudal NLAW tetapi tentara Ukraina belum mengizinkan.
"Kami sebenarnya ingin berbagi dengan warga, namun NLAW tidak bisa sembarangan diberikan kepada setiap orang," ucapnya.
NLAW adalah rudal ringan yang dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dengan jarak tembak lebih dari setengah mil.
Inggris telah mengirim 3.615 NLAW ke Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, untuk membantu mereka melawan Rusia.
Baca Juga: Mayat Tentara Rusia di Jalanan Mykolaiv Makin Banyak, Sebagian Menjadi Makanan Anjing
Laporan menunjukkan bahwa NLAW membantu menghentikan kemajuan Rusia di beberapa daerah. NLAW pun mudah dibawa di medan perang.
Berita itu muncul ketika Menteri Pertahanan Ben Wallace mengumumkan rencana pada Rabu, 9 Maret, bagi Inggris untuk mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Memperbarui anggota parlemen tentang perang Rusia-Ukraina di House of Commons, Wallace mengatakan Inggris akan mengirim senjata anti-pesawat Starstreak dan 'konsinyasi kecil' rudal anti-tank Javelin ke Ukraina.
Baca Juga: Pasukan Rusia Ciptakan Ketakutan di Kota Mariupol, Mudah Ditemukan Kuburan Massal
Dikutip Daily Star, Wallace mengatakan Rusia "mengubah taktik mereka dan begitu juga dengan Ukraina".
Inggris juga akan meningkatkan pasokan ransum, peralatan medis, dan bantuan militer non-mematikan lainnya yang dikirimkannya ke negara Eropa Timur itu.***