Kehadiran Pasukan NATO di Perbataan Rusia Bisa Membuat Penyakit Roid Rage Vladimir Putin Kambuh Lagi

15 Maret 2022, 06:57 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin.* /Pool via Reuters /Mikhail Metzel

ZONA PRIANGAN - Intelijen Barat memprediksi tensi darah Vladimir Putin kembali meningkat setelah pasukan NATO mendekati perbatasan Rusia.

Vladimir Putin yang memiliki riwayat 'roid rage' (gampang marah) pastinya geram NATO melakukan latihan perang Cold Response.

Walau NATO sudah memberi tahu aktivitasnya kepada Kremlin, tetap saja hal itu mengganggu konsentrasi Putin dalam invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Vladimir Putin Mulai Panik, 200 Pesawat Tempur dan 50 Kapal Perang NATO Mendekati Perbatasan Rusia

Mata-mata Barat berspekulasi bahwa keputusan Putin untuk menyerang Ukraina mungkin dipicu oleh kondisi kesehatan fisiknya.

Putin gampang marah karena sering mengonsumsi steroid, selain dia juga menjalani perawatan penyakit kanker.

Mata-mata Barat berspekulasi bahwa keputusan Putin untuk menyerang Ukraina mungkin dipicu oleh kondisi kesehatan fisiknya.

Baca Juga: Tank Rusia yang Tersesat di Desa Diledakkan Patroli Ukraina, Vladimir Putin Kembali Kehilangan Perwira

Kondisi terbaru Putin digambarkan sangat "pucat dan kembung". Gambar-gambar terbaru yang dirilis oleh Kremlin menampilkan Putin yang kurang sehat.

Rumor beredar Putin menderita kondisi otak, seperti penyakit Parkinson atau bentuk yang lebih umum dari demensia - atau menderita kanker.

Teori lain adalah bahwa ia menderita "roid rage" dari penggunaan steroid jangka panjang, tulis The Sun.

Baca Juga: Vladimir Putin Kembali Dapat Pukulan, Misi Rahasia Ukraina Bunuh Komandan Alexey Glushchak di Mariupol

Efek samping steroid termasuk peningkatan risiko infeksi - yang diklaim dapat menjelaskan paranoianya tentang tertular Covid.

"Akibat pengobatan steroid untuk kanker - menyebabkan wajahnya yang membengkak dan nafsu untuk melakukan kekerasan," kata para bos intelijen.

Diperkirakan keputusan pemimpin Rusia untuk menyerang Ukraina mungkin dipicu tidak hanya oleh kondisi mentalnya yang tidak stabil, tetapi juga oleh kondisi kesehatan fisik yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Pasukan Rusia Diolok-olok Cuma Membuang Peluru, Tentara Ukraina Pamerkan Serangan Drone Lewat iPhone

Kini tokoh senior dalam aliansi intelijen Five Eyes, yang terdiri dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat, yakin keputusan Putin untuk menyerang Ukraina adalah karena perawatan medis.

Seorang sumber keamanan mengatakan kepada Mail On Sunday: “Hanya sumber manusia yang dapat menawarkan Anda gambaran kaya yang kami miliki tentang jiwa Putin."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler