Ngeri, Sejumlah Jenderal Rusia Ditangkap Vladimir Putin, Dianggap Sebagai Biang Kegagalan Invasi ke Ukraina

18 Maret 2022, 14:21 WIB
Jenderal Roman Gavrilov ditangkap Vladimir Putin.* /twitter.com /christogrozev

ZONA PRIANGAN - Invasi Rusia ke Ukraina yang tidak sesuai target, membuat Vladimir Putin mencari kambing hitam kesalahan.

Vladimir Putin akhirnya mengeluarkan perintah penangkapan Jenderal Roman Gavrilov yang dianggap tidak becus menerapkan taktik perang.

Dilaporkan Vladimir Putin sangat marah, melihat pasukan Kremlin tertatih-tatih di Ukraina, yang belum juga menaklukan Kiev.

Baca Juga: Batalyon 226 Brigade ke-127 Ukraina Meledakkan Pasukan Elit Vladimir Putin di Kozacha Lopan

Jenderal Roman Gavrilov yang ditangkap merupakan Wakil Kepala Unit Rosgvardia Rusia yang merupakan ujung tombak dorongan pertama ke wilayah Ukraina.

Layanan Keamanan Federal Federasi Rusia (FSB) menggelandang Jenderal Roman Gavrilov dalam tuduhan yang belum jelas.

Namun satu sumber yang dikutip oleh Christo Grozev dari Bellincat mengatakan tuduhan itu adalah "pemborosan bahan bakar".

Baca Juga: Tentara Rusia Akan Dihukum Berat Karena Ketahuan Menembak Diri Sendiri agar Bisa Dirawat di Rumah Sakit

Penggunaan bahan bakar oleh kendaraan militer pasukan Rusia dianggap tidak efektif selama invsi ke Ukraina.

Sementara tuduhan yang lebih serius tentang "kebocoran informasi militer yang menyebabkan hilangnya nyawa" juga ditimpakan kepada Jenderal Roman Gavrilov.

Surat kabar Rusia Pravda melaporkan bahwa Putin mengerahkan pasukan khusus Rosgvardia [Layanan Pasukan Pengawal Nasional Federal Rusia] ke dalam perang melawan Ukraina, dan mencantumkan sejumlah korban yang telah diderita unit tersebut.

Baca Juga: Tank Baja Rusia Lincah Lakukan Manuver hingga Tentara Ukraina Butuh 5 Roket untuk Menghancurkannya

Perkiraan jumlah korban total Rusia sangat bervariasi. Menurut sumber resmi Kremlin, hanya 498 prajurit Rusia yang tewas dalam invasi ke Ukraina.

Sementara perkiraan AS menempatkan angka tersebut mendekati 7.000 – lebih banyak dari jumlah tentara Amerika yang tewas selama 20 tahun di Irak dan Afghanistan jika digabungkan.

Dikutip The Sun, pihak Ukraina mengklaim telah membunuh 13.500 tentara Rusia yang menyerang di wilayah tersebut.

Baca Juga: Pasukan Baret Biru Rusia Sangat Ditakuti, Memiliki Kekuatan Intimidasi untuk Menghancurkan Ukraina

Sergey Beseda, kepala cabang intelijen asing FSB, juga telah ditangkap bersama Anatoly Bolyukh, wakilnya, menurut The Times.

Sementara tuduhan resmi terkait dengan pelanggaran keuangan, alasan sebenarnya kemungkinan besar adalah kemarahan Putin karena menerima apa yang disebutnya “informasi yang tidak dapat diandalkan, tidak lengkap, dan sebagian salah tentang situasi politik di Ukraina”.

Pejabat Pentagon mengatakan bahwa Putin "marah dan frustrasi" atas kurangnya kemajuan pasukannya dan mungkin bersedia menyebabkan "lebih banyak lagi kekerasan dan kehancuran" dalam upaya memaksa Presiden Zelenskyy untuk menyerah.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler