Gegara Sopir Truk, Rusia Siap Serang NATO dengan Nuklir, Kremlin Tuduh Polandia Ingin Mencaplok Ukraina

24 Maret 2022, 19:30 WIB
Rusia harus meluncurkan nuklir jika NATO menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina, menurut juru bicara Vladimir Putin.* /Eyevine /Via The Sun

ZONA PRIANGAN - Kremlin menuduh Polandia ingin mendapatkan mandat dari NATO untuk menempatkan pasukan perdamaian di Ukraina.

Menurut Kremlin, itu sama artinya NATO memantik perang nuklir dengan Rusia. Jangankan pasukan, seorang tentara NATO selangkah menginjak Ukraina, perang nuklir bisa dimulai.

TV Pro-Kremlin pun menuduh Polandia punya misi khusus dengan niatan mengirim pasukan perdamaian ke Ukraina.

Baca Juga: Angkatan Laut Vladimir Putin Dipermalukan, 1 Kapal Perang Orsk Tenggelam, Kapal Lainnya Kabur dari Berdyansk

Warsawa dalam tuduhan ingin mencaplok kembali wilayah Ukraina yang dulu masuk Polandia, di antaranya Kota Lviv.

TV pemerintah yang dikontrol ketat oleh Presiden Vladimir Putin itu kemudian membuat pernyataan dari seorang sopir truk Rusia.

Pengemudi truk tersebut mengaku melihat akumulasi pasukan Amerika dan Polandia di perbatasan Ukraina.

Baca Juga: Tank Baja Rusia Meledak Terkena Rudal Stugna-P, Tentara Vladimir Putin yang Tewas Belum Terhitung

Vyacheslav Nikonov, pembawa acara Channel 1 milik negara yang pro-Kremlin, mengklaim pengemudi truk jelas melihat pasukan asing.

Dalam sebuah pernyataan yang mengerikan, dia mengatakan kepada pemirsa: "Bagi saya Polandia berusaha tidak hanya untuk memenuhi misi penjaga perdamaian, tetapi untuk mengintai wilayah yang mereka anggap milik mereka secara historis."

Pakar militer Kolonel Yury Knutov menirukan kalimat yang sama di saluran tersebut, dengan mengklaim: “Jika ada orang waras yang tersisa di NATO, mereka tidak akan menyetujui operasi [pemeliharaan perdamaian] [di Ukraina]."

Baca Juga: Si Cantik Katiusha Siap Memberi Gigitan Terhadap Vladimir Putin, Tidak Kenal Rasa Takut di Medan Perang

"Mengapa? Karena keputusan NATO [secara kolektif] akan berarti deklarasi perang de facto terhadap Rusia," jelasnya.

"Untuk memenangkan perang ini, suka atau tidak suka, kita harus menggunakan senjata nuklir taktis di teater operasi," ujarnya yang dikutip The Sun.

Dia mengatakan ini akan memerlukan penggunaan senjata nuklir strategis yang kuat yang katanya berarti perang nuklir universal.

Baca Juga: Rudal NLAW Terbukti Efektif Ledakkan Helikopter dan Tank Rusia, Swedia Ikut Bantu Penghancur Ranjau

Sementara Olga Skabeyeva, pembawa acara 60 Minutes Rossiya 1 milik negara mengatakan pelanggaran seperti itu oleh NATO ke Ukraina "tidak layak dijelaskan".

“Ini disebut Perang Dunia Ketiga”, tambahnya.

Ketegangan meroket setelah kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan Rusia tidak akan pernah bisa memenangkan perang nuklir dan Moskow harus menghentikan retorika nuklirnya yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Mantan Juara Dunia Tinju Kelas Berat Umumkan Kemenangan Ukraina Atas Pasukan Vladimir Putin

Berbicara kepada wartawan pada hari Rabu menjelang KTT NATO yang luar biasa hari ini, Stoltenberg berjanji untuk meningkatkan kehadiran NATO di Polandia menyusul kengerian yang terjadi di Ukraina.

Dia berkata: "Saya berharap para pemimpin akan setuju untuk memperkuat postur NATO di semua domain, dengan peningkatan besar di bagian timur aliansi di darat, di udara dan di laut."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler