Rusia Balik Menuduh Ukraina Lakukan Pembantaian di Bucha, Banyak Korban Mengenakan Ban Lengan Warna Putih

4 April 2022, 17:09 WIB
Kendaraan lapis baja yang hancur di kota Bucha dengan tanda Rusia.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Militer Rusia balik menuduh pembantaian warga di Kota Bucha dilakukan pihak Ukraina.

Kremlin mengungkapkan, pasukan Rusia ditarik dari Kota Bucha pada tanggal 30 Maret. Sementara klaim pembantaian terjadi 4 hari kemudian.

Dikutip rt.com, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengatakan, bukti foto dan video menunjukkan ketidaksinkronan.

Baca Juga: Pasukan Kremlin Tidak Sekadar Mundur tapi Lakukan Penjarahan, Barang Dikirim ke Rusia Lewat Kantor Pos Belarus

Menurut Kemenhan Rusia, jika pembantaian dilakukan pasukan Rusia pada 30 Maret, maka mayat yang ditemukan 4 hari kemudian pasti sudah kaku.

"Tapi tubuh orang-orang yang fotonya dijadikan bukti itu tidak memiliki bintik-bintik kadaver yang khas. Bahkan sebagian terlihat masih ada darah segar," kata Kemenhan Rusia.

Kemenhan Rusia menambahkan, bukti foto itu dipentaskan rezim Kiev untuk media Barat seperti kejadian di Mariupol.

Baca Juga: Para Penghianat Penyebab Kegagalan Invasi Rusia ke Ukraina Ditangkapi, Vladimir Putin Terapkan Gaya Stalin

Rekaman grafis dari Bucha menunjukkan banyak mayat dengan pakaian sipil tergeletak di tengah jalan.

Beberapa orang yang tewas tampaknya diikat dengan tangan, sementara yang lain menggunakan ban lengan berwarna putih.

Ban lengan warna putih itu biasa digunakan oleh pasukan Rusia dan warga sipil pro-Rusia.

Baca Juga: Rusia Klaim Raih Kemenangan dengan Menghancurkan Kilang Minyak Poltava, Kremenchuk, dan Mykolaiv

Militer Rusia juga berpatokan pada pidato Wali Kota Bucha, Anatoly Fedoruk pada 31 Maret yang menyebutkan tidak ada lagi pasukan Vladimir Putin di kota itu.

"Pada saat itu, Fedoruk tidak menyebutkan penduduk setempat yang ditembak di jalan-jalan dengan tangan terikat,” kata Kemenhan Rusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler