Ukraina di Ujung Bahaya, NATO Pastikan Tidak Mengirim Pasukan untuk Menghadapi Pasukan Vladimir Putin

4 April 2022, 18:04 WIB
Kremlin memperingatkan Polandia dan NATO untuk tidak menyodok masuk Rusia meski hanya 10 meter, karena akan langsung terkena serangan dengan seluruh kekuatan rudal jelajahnya. /Eyevine /via The Sun

ZONA PRIANGAN - Ukraina di ujung bahaya, mengingat NATO tidak akan mengirimkan pasukan untuk membantu melawan Rusia.

Walaupun Rusia akan menggunakan senjata pemusnah massal, NATO akan menahan diri untuk terlibat di Ukraina.

Jenderal Eberhard Zorn dari Jerman menegaskan, tidak ada skenario di mana NATO akan mengirim pasukannya ke Ukraina.

Baca Juga: Sejumlah Mayat Ditemukan Telanjang, Diduga Korban Perkosaan Tentara Kremlin di Kota Bucha dan Irpin

Dalam sebuah wawancara dengan Die Welt pada hari Sabtu, Jenderal Eberhard Zorn menjawab negatif ketika ditanya apakah NATO dapat terlibat di Ukraina jika Rusia menggunakan senjata pemusnah massal terhadap negara Eropa Timur.

Dia menekankan bahwa apa yang dikatakan kanselir federal Jerman serta Presiden AS Joe Biden masih berlaku, yaitu bahwa dalam keadaan apa pun NATO tidak akan mengerahkan pasukan ke Ukraina.

Itu artinya, tentara Ukraina hanya mengandalkan kekuatan sendiri tanpa ada dukungan pasukan NATO saat menghadapi pasukan Vladimir Putin.

Baca Juga: Pasukan Rusia Mulai Brutal, Sejumlah Wanita di Kota Irpin dan Kherson Jadi Korban Perkosaan

Eberhard Zorn melanjutkan dengan mengklaim bahwa perencanaan di balik serangan militer Rusia di Ukraina cacat, dengan para komandan membuat beberapa kesalahan logistik besar.

Ditkutip rt.com, Zorn juga meramalkan bahwa konflik di Ukraina akan semakin berubah menjadi pertempuran gaya gerilya. Perkembangan seperti itu, bagaimanapun, akan berarti lebih banyak lagi korban sipil.

Ketika ditanya apakah Ukraina memiliki peluang melawan Rusia, Zorn menolak untuk berspekulasi tentang hasil konflik saat ini.

Baca Juga: Suaminya Ditembak, Wanita Ukraina Ini Diperkosa Berulang Kali oleh Tentara Rusia di Depan Anaknya

Satu hal yang mungkin terjadi, menurut jenderal Jerman, adalah pembagian Ukraina menjadi beberapa negara, yang mengarah ke situasi kebuntuan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler