Rusia Akhirnya Mengakui Telah Kehilangan Tentara dalam Jumlah Besar Selama Invasi di Ukraina

8 April 2022, 02:54 WIB
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.* /Sky News/

ZONA PRIANGAN - Walau tidak menyebut angka pasti, Rusia akhirnya mengakui kehilangan pasukan yang signifikan selama perang di Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam posisi yang tertekan ketika menyebut kerugian yang ditanggung Rusia cukup besar.

Pembawa acara Sky News, Mark Austin mengatakan, "Presiden Zelensky masih berkuasa, Anda telah kehilangan ribuan tentara."

Baca Juga: 60 Anggota Pasukan Elit Rusia Menolak Perang, Kembali ke Pangkalan Pskov dan Terancam Pidana

"Anda telah kehilangan enam jenderal, ratusan tank."

Dia bertanya: "Ini benar-benar penghinaan, bukan?"

Peskov mengatakan kepada Sky News: "Kami memiliki kerugian yang signifikan dari pasukan. Ini adalah tragedi besar bagi kami."

Pejabat Ukraina mengatakan bahwa setelah menarik diri dari pinggiran Kiev, pasukan Moskow berkumpul kembali untuk mencoba mendapatkan kendali penuh atas wilayah timur Donetsk dan Luhansk.

Baca Juga: Ini Pembantaian yang Dilakukan Tentara Bayaran Grup Wagner, Terekam oleh Badan Intelijen Jerman

Dua wilayah itu yang biasa disebut Donbass, sebagian telah dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia sejak 2014.

Ini menyusul kecaman internasional atas eksekusi nyata warga sipil di jalan-jalan Bucha, sebuah kota di barat laut ibu kota Ukraina, Kiev, yang direbut kembali dari pasukan Rusia.

Rusia mengatakan pihaknya meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" pada 24 Februari untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.

Baca Juga: Drone Ini Pernah Membunuh Jenderal Iran, Kini Digunakan Tentara Ukraina untuk Menakuti Rusia di Donbass

Dikutip Express, Kiev dan sekutu Baratnya menolak itu sebagai dalih palsu untuk invasi pasukan Vladimir Putin.

Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan Rusia sekarang menjadi "paria global" setelah pemungutan suara PBB untuk menangguhkan negara Vladimir Putin dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Dia berkata: "tindakan biadab rezim Putin di Ukraina dan semakin banyaknya bukti kejahatan perang berarti Rusia tidak dapat lagi memiliki kursi" di Dewan Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: Serangan Pasukan Rusia di Donbass Mulai Menelan Korban, Gubernur Donetsk: 4 Warga Sipil Tewas di Vuhledar

Majelis Umum PBB memberikan suara 93 banding 24 untuk menangguhkan Rusia dari badan hak asasi manusia, dengan 58 abstain.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler