Intelijen Sebut Jenderal Aleksandr Dvornikov yang Perintahkan Serangan Rudal Rusia ke Stasiun Kramatorsk

9 April 2022, 13:54 WIB
Korban tewas di Stasiun Kramatorsk merupakan warga sipil yang akan mengungsi.* /Twitter /@KSergatskova

ZONA PRIANGAN - Serangan rudal Rusia di Stasiun Kramatorsk diduga sengaja menargetkan warga sipil, dengan data terbaru 52 orang tewas.

Dari sisa-sisa rudal di halaman Stasiun Kramatorsk, ada tulisan dalam bahasa Rusia yang berarti "untuk anak-anak".

Saat rudal itu meledak, Stasiun Kramatorsk sedang dipadati 4.000 warga Ukraina yang hendak mengungsi.

Baca Juga: Penembak Jitu Inggris dengan Mudah Menghabisi Tentara Kremlin, Matthew: Taliban Lebih Hebat

Terdata ada wanita dan anak-anak yang tewas di stasiun kereta api tersebut. Sementara ratusan lainnya menderita luka-luka.

Intelijen menyebutkan, Kapten Jenderal Aleksandr Dvornikov berada di balik serangan rudal mematikan itu.

Gambar-gambar menunjukkan mayat tergeletak di halaman Stasiun Kramatorsk wilayah timur Donetsk, lapor Mirror.

Baca Juga: Legiun Asing Mulai Kehabisan Amunisi, Mereka dalam Posisi Bahaya Saat Serangan Gelombang Kedua Rusia

Wanita, anak-anak dan orang tua terlihat berlari mencari keselamatan setelah apa yang dianggap sebagai rudal balistik jarak pendek yang ditujukan ke stasiun tersebut.

The Daily Mail melaporkan bahwa Dvornikov mungkin berada di balik serangan itu dan juga seorang pemimpin militer yang mengawasi kehancuran yang meluas di Suriah.

Ukraina menyerukan lebih banyak senjata dan sanksi yang lebih keras menyusul serangan menggunakan senjata tandan terhadap orang-orang yang melarikan diri dari konflik di timur negara itu.

Baca Juga: Penyergapan yang Dilakukan Tentara Ukraina Menewaskan Komandan Tank Rusia Kolonel Alexander Bespalov

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan itu adalah serangan yang disengaja terhadap warga sipil dengan wali kota memperkirakan sekitar 4.000 orang berkumpul di sana pada saat itu.

Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris mengutuk insiden yang terjadi pada hari yang sama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Kiev untuk menunjukkan solidaritas dan mempercepat proses keanggotaan Ukraina.

"Kami mengharapkan tanggapan global yang tegas terhadap kejahatan perang ini," kata Zelensky dalam sebuah video yang diposting pada Jumat malam.

Baca Juga: Tentara Ukraina Nekat Meledakan Tank Baja Rusia Sekaligus Merekamnya dari Jarak Dekat

Gubernur regional Pavlo Kyrylenko mengatakan stasiun itu terkena rudal balistik jarak pendek Tochka U yang berisi amunisi tandan, yang meledak di udara, menyemprotkan bom kecil mematikan ke area yang lebih luas.

Amunisi tandan dilarang berdasarkan konvensi tahun 2008. Rusia belum menandatanganinya tetapi sebelumnya membantah menggunakan persenjataan semacam itu di Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler