Kremlin Prihatin, Bentrokan Rusia dengan NATO Bisa Terjadi Akibat Insiden Tidak Disengaja

18 April 2022, 20:27 WIB
HMS Prince of Wales dengan USS Mount Whitney ikut dalam latihan Cold Response.* /Twitter /HMSPWLS

ZONA PRIANGAN - Gesekan Rusia dan NATO bisa berkembang menjadi bentrokan setelah dua kubu saling memprovokasi.

Rusia merasa prihatin dengan aktivitas militer NATO di kawasan Arktik. NATO dianggap memicu ketegangan

Kremlin mengklaim kehadiran Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan Arktik berimplikasi keamanan dan ekologi yang parah.

Baca Juga: Rusia Terbangkan Pesawat Pembom Nuklir TU-160 di Atas Wilayah Kaluga, Incar Target Penting Ukraina

Seorang perwakilan senior Rusia untuk Dewan Arktik, Nikolay Korchunov mengatakan, aktivitas NATO di Arktik bisa menimbulkan insiden yang tidak disengaja.

"Risiko keamanan sudah jelas ada dan NATO memicu kerusakan serius pada ekosistem Arktik yang rapuh," ujar Nikolay Korchunov kepada kantor berita TASS.

Blok pimpinan AS telah meningkatkan kegiatannya di kawasan itu, melakukan latihan militer yang semakin besar-besaran.

Baca Juga: Kapal Perang Moskva Dipastikan Tenggelam di Laut Hitam, Pelaut yang Selamat Mengalami Luka Mengerikan

“Baru-baru ini, latihan militer skala besar lain dari aliansi itu terjadi di utara Norwegia, yang menurut kami tidak berkontribusi untuk memastikan keamanan di kawasan itu,” ucap Korchunov.

NATO melakukan latihan perang di Arktik dengan sandi “Cold Response” selama dua minggu, yang berlangsung pada bulan Maret.

Latihan tersebut melibatkan 1.500 tentara AS serta pasukan dari delapan negara NATO lainnya dan "negara mitra" yang berjumlah 15.000 secara total, lapor rt.com.

Baca Juga: Brigade Marinir ke-36 dan Batalyon Azov Membuat Kesal Vladimir Putin, Kremlin Ancam Memusnahkan Mariupol

Latihan itu dirusak oleh jatuhnya pesawat MV-22B Osprey milik Korps Marinir AS. Tilt-rotor jatuh di pegunungan terpencil, menewaskan empat orang di dalamnya.

Menurut Korchunov, terlepas dari aktivitas militer langsung blok tersebut, potensi ekspansinya lebih jauh ke utara menciptakan risiko tambahan bagi wilayah Arktik.

Baik Swedia dan Finlandia, yang telah mempertahankan kebijakan non-blok selama beberapa dekade, sedang mempertimbangkan untuk secara resmi bergabung dengan NATO setelah konflik antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Serangan Rudal Rusia Meledakkan Kilang Minyak Lysychansk, 100 Tentara Ukraina Tewas

“Ekspansi NATO dengan mengorbankan negara-negara non-blok secara tradisional tidak akan berkontribusi pada keamanan dan rasa saling percaya di Arktik,” kata Korchunov.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler