Pasokan Senjata untuk Tentara Ukraina Terlambat Datang, Luhansk dengan Mudah Jatuh dalam Kendali Rusia

4 Mei 2022, 22:31 WIB
Aktivis pro-Rusia di Donetsk dann Luhansk merayakan di jalan-jalan setelah Vladimir Putin menandatangani dekrit dua wilayah itu sebagai negara.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai mengatakan tidak ada kota yang aman di Luhansk ketika Rusia ingin mencaplok Donbass.

Sejauh ini tentara Ukraina masih bertahan dari gempuran pasukan Vladimir Putin. Namun, Luhansk masih membutuhkan pasokan senjata.

Kini Serhiy Haidai khawatir jika pasokan senjata terlambat datang maka Luhansk akan dengan cepat jatuh dan dikuasai pasukan Kremlin.

Baca Juga: Fasilitas Kementerian Pertahanan Rusia Mendapat Serangan Rudal, Terjadi Ledakan dan Kobaran Api di Belgorod

Serhiy Haidai mengecam lamanya pengiriman peralatan militer ke garis depan karena itu bisa membuat tentara Ukraina tidak bertahan lama.

Kota Luhansk di Ukraina Timur tetap berada di bawah invasi Rusia yang intens saat pasukan Moskow tanpa henti menyerang wilayah Donbass.

Berbicara kepada CNN, Serhiy Haidai mengatakan: “Kami membutuhkan artileri jarak jauh yang kuat dan sayangnya, belum ada di sini."

Baca Juga: Rusia Mengalami Kerugian, Ledakan yang Memicu Kobaran Api Menghanguskan Gedung Industri Dekat Moskow

“Itu benar-benar bisa mengubah seluruh perang,” ucap Serhiy Haidai yang dikutip Express.

Dia mengutuk serangan kejam militer Putin: “Rusia akan menghancurkan segalanya dengan artileri dan mortir."

“Mereka menghancurkan dengan pesawat, mereka menggunakan helikopter, mereka hanya menyapu bersih segala sesuatu dari muka bumi,” tambahnya.

Baca Juga: Rusia Butuh 200 Detik untuk Menghancurkan Paris, Berlin, London, dan 40 Negara NATO dengan Nuklir Armageddon

Gubernur Luhansk menjelaskan bahwa pasukan militernya telah bertahan dalam pertahanan mereka di wilayah tersebut melawan penjajah Rusia.

Namun, Haidai menyatakan keprihatinan yang jelas bahwa pasukannya berjuang untuk pasokan militer dan tidak akan dapat mempertahankan posisi mereka.

Sekutu internasional termasuk Inggris, AS, dan NATO telah menjanjikan sumber daya militer yang luas untuk pertahanan Ukraina.

Baca Juga: Pemilik Chelsea Roman Abramovich Nyaris Bangkrut Sulit Bayar Pekerja Gegara Rusia Menginvasi Ukraina

Meskipun janji sudah dibuat, Haidai merinci ketakutannya bahwa peralatan penting mungkin tidak tiba tepat waktu untuk melindungi kotanya.

Luhansk, yang terletak di wilayah Donbass, Ukraina Timur, telah menjadi target penting Putin dalam usahanya yang gigih untuk mengklaim wilayah tersebut sebagai wilayah Rusia.

Ketika Rusia mencoba untuk mencaplok Donbass, Haidai mengklaim: “Tidak ada kota yang aman di wilayah Luhansk.”

Baca Juga: Vladimir Putin Siap Memencet Cheget, Tas Rahasia yang Berisi Tombol Nuklir untuk Menghancurkan NATO

Gubernur berargumen bahwa tembakan militer yang intens di daerah itu telah membuat tidak mungkin untuk secara aman mengatur ekstraksi warga sipil yang terdampar dalam konflik.

Militer Putin terus membombardir wilayah Donbass dengan tembakan ketika pasukan Rusia berusaha maju di sepanjang poros utara daerah tersebut.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler