Pasukan Vladimir Putin Mengamuk, Gunakan Bom Vakum Pukul Mundur Tentara Ukraina di Novomykhailivka

28 Mei 2022, 18:02 WIB
Peluncur roket TOS-1A yang digunakan untuk melepaskan bom vakum milik Rusia, hancur terkena roket Ukraina.* /Twitter /@UAWeapons

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin mengamuk dengan meluncurkan serangan bom vakum di daerah Novomykhailivka, Ukraina timur.

Tentara Kremlin menggunakan peluncur roket MLRS termobarik TOS-1A dalam serangan itu, hampir meratakan seluruh wilayah Novomykhailivka.

Dampak dari ledakan bom vakum terlihat sangat mengerikan, terjadi gelombang kejut yang beriak di udara.

Baca Juga: Tim 13 Tentara Amerika Serikat dan Inggris Serbu Parit Rusia Membunuh 38 Prajurit Kremlin di Perang Ukraina

Itu terjadi setelah prajurit Kremlin gagal meraih kemajuan dalam misi menguasai Donbass. Mereka menggunakan senjata berat untuk memukul mundur pejuang Kiev.

Hasil rekaman drone, sejumlah bangunan di Novomykhailivka hancur berkeping-keping, ketika bom vakum dijatuhkan di beberapa tempat.

Bom termobarik, atau vakum, sangat mematikan dengan kekuatan untuk meledakkan paru-paru pasukan musuh.

Baca Juga: Pejuang Inggris dan Amerika Serikat Pakai Seragam Militer Ukraina Hancurkan Tank APC BTR-80 Rusia

Senjata mematikan dilarang di bawah Konvensi Jenewa dan penggunaannya kemungkinan akan dianggap sebagai kejahatan perang.

Senjata bencana adalah salah satu senjata non-nuklir paling kuat yang pernah dikembangkan.

Senjata termobarik, sebelumnya dikenal sebagai bahan peledak udara-bahan bakar, pada awalnya dikembangkan oleh Nazi dalam Perang Dunia Kedua, dan pertama kali digunakan oleh AS di Vietnam.

Baca Juga: Tentara Bayaran Inggris Tertangkap Pasukan Vladimir Putin, Bakal Dieksekusi Regu Tembak Moskow

Mereka menyebarkan partikel logam karbon halus ke udara sebelum menyalakannya.

Karena luasnya partikel yang tersulut, ledakan tersebut menyedot oksigen dari area sekitarnya, itulah sebabnya disebut bom vakum.

Bom-bom tersebut menyebabkan ledakan yang sangat besar, pertama dengan "menghisap" sebelum meledak keluar. Ledakan biasanya membawa gelombang kejut, menyebabkan kerusakan besar.

Baca Juga: Heboh, Polisi Cantik Ini Memposting Foto dalam Balutan Baju Renang, Netizen Anggap Kurang Sopan

Presiden Rusia Vladimir Putin telah dituduh menggunakan senjata ilegal sebelumnya selama invasi ke Ukraina.

Tak lama setelah dimulainya laporan perang muncul bom vakum dikerahkan di dekat kota Kharkiv.

Sebuah bom vakum dilaporkan dijatuhkan di sebuah depot minyak, kata pejabat setempat yang dikutip The Sun.

Baca Juga: Lima Kali Terancam Rencana Pembunuhan, Vladimir Putin Sewa Penembak Jitu Sebagai Upaya Perlindungan

Wali Kota Pavel Kuzmenko mengklaim dalam sebuah pesan video bahwa sebuah bom vakum telah dijatuhkan di sebuah depot minyak.

"Sebuah bom vakum telah dijatuhkan di depot penyimpanan minyak, wadah dengan minyak telah robek," katanya.

"Musuh dengan kejam menggunakan bom vakum yang dilarang oleh Konvensi Jenewa," tuturnya.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Tidak Menyangka Penembak Jitu Juara Internasional Akhirnya Tewas di Kharkiv

Duta Besar Ukraina untuk AS, Oksana Markarova, telah mengklaim bahwa Rusia juga menggunakan bom vakum di Okhtyrka.

Bom itu menghancurkan sebuah pangkalan militer Ukraina, menewaskan 70 tentara, kata kepala administrasi wilayah Sumy Dmytro Zhyvytskyy di saluran Telegramnya.

Sebelumnya, warga Ukraina mengklaim telah menemukan bagian dari bom vakum di Okhtyrka, 42 mil selatan Sumy.

Baca Juga: Juara Dunia Kompetisi Menembak dengan Tank Asal Rusia Tewas Saat Bentrok dengan Tentara Ukraina

Pada bulan Maret, rekaman muncul dari sistem senjata TOS-1A yang meluncurkan salvo roket di kota Mariupol yang terkepung.

Klip menunjukkan senjata mematikan yang diluncurkan ke arah target memicu api di sekitar mereka.

Awal bulan itu Kementerian Pertahanan Inggris mengkonfirmasi bahwa sistem senjata TOS-1A telah dikerahkan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler