Rusia Bersumpah Membalas Lithuania dengan Konsekuensi Serius karena Tindakan Bermusuhan Larangan Transit

23 Juni 2022, 07:27 WIB
Rusia mengancam Lithuania dengan konsekuensi "serius" atas larangan transit barang-barang yang disetujui UE ke eksklave Rusia Kaliningrad, rumah bagi armada militer Baltik Rusia. /UPI/Anatoli Zhdanov/File Photo

ZONA PRIANGAN - Rusia bersumpah untuk membalas terhadap Lithuania atas apa yang disebutnya "tindakan bermusuhan" setelah negara Eropa itu melarang transit barang-barang yang disetujui UE melintasi wilayahnya ke eksklave Rusia Kaliningrad di Laut Baltik.

Moskow mengancam konsekuensi "serius", meningkatkan ketegangan dengan anggota NATO yang menegaskan kembali dukungan mereka untuk negara Baltik.

Pada hari Jumat, Lithuania melarang transportasi kereta api barang-barang sanksi dari daratan Rusia, termasuk batu bara, logam dan bahan konstruksi, ke Kaliningrad. Moskow mengandalkan koneksi kereta apinya melalui Lithuania dan Belarus, yang merupakan sekutu Rusia, untuk membawa barang ke dan dari Laut Baltik.

Baca Juga: Rusia Sebar Sistem Pembunuh Nuklir Hipersonik 'Prometheus' setelah Memperingatkan Perang Dunia Ketiga ke Barat

Kaliningrad adalah eksklave Rusia kecil yang berbatasan dengan dua negara NATO, Lithuania dan Polandia, tetapi tidak dengan Rusia. Ini adalah rumah bagi sekitar 500.000 orang, serta armada Baltik militer Rusia dan instalasi rudal Iskander berkemampuan nuklir canggih.

"Jika dalam waktu dekat transit kargo antara wilayah Kaliningrad dan sisa wilayah Federasi Rusia melalui Lithuania tidak dipulihkan sepenuhnya, maka Rusia berhak mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan nasionalnya," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, Selasa, lapor UPI.com, 22 Juni 2022.

Nikolai Patrushev, sekretaris jenderal Dewan Keamanan Rusia mengunjungi Kaliningrad pada hari Selasa dan menyebut tindakan Lithuania sebagai "pelanggaran hukum internasional."

Baca Juga: Rusia Menggenjot Serangan, Membombardir Kharkiv untuk Mengendalikan Kota di Ukraina Timur

"Rusia pasti akan menanggapi tindakan bermusuhan seperti itu," kata Patrushev kepada media pemerintah Rusia. "Konsekuensinya akan memiliki dampak negatif yang serius pada penduduk Lituania."

Lithuania menyebut pembicaraan tentang blokade Kaliningrad sebagai kebohongan dan mengatakan transit penumpang dan barang yang tidak dikenai sanksi "terus berlanjut tanpa gangguan."

"Tentu saja saya selalu khawatir tentang pembalasan Rusia," kata Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa. "Lituania tidak mengambil pembatasan nasional sepihak dan hanya menerapkan sanksi Uni Eropa," katanya.

Baca Juga: Rudal Anti-kapal Harpoon Bantuan Barat bagi Ukraina Menenggelamkan Kapal Tunda Pasokan Rusia Jadi Poin Penting

Borrell bersikeras tidak ada "blokade," menyebut laporan di Rusia bahwa Lithuania menerapkan sanksinya sendiri sebagai "propaganda murni."

"Adalah adil untuk mengatakan bahwa Kaliningrad adalah keharusan strategis bagi Rusia," kata Timothy Ash, ahli strategi senior di BlueBay Asset Management.

Baca Juga: Rusia Serang Amerika Serikat Secara Mental, Moskow Proklamirkan Diri Sebagai Pembela Donetsk dan Luhansk

Ketegangan antara Rusia dan NATO sudah meningkat sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari. NATO telah mengirim peralatan militer, senjata dan bantuan kemanusiaan untuk membantu Ukraina, tetapi belum mengirim pasukan.

"Kami dalam suasana hati-hati," kata Borrell Senin. "Tetapi Lituania tidak bersalah. Itu tidak menerapkan sanksi nasional. Apa pun yang mereka lakukan adalah konsekuensi dari konsultasi sebelumnya dengan Komisi Eropa," katanya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler