Serangan Presisi Rusia Bunuh 80 Tentara NATO di Pabrik Seng Megatex Konstantinovka Wilayah Donetsk

26 Juni 2022, 12:21 WIB
Polandia menangkap dua warga Belarus atas kecurigaan mata-mata saat ketegangan meningkat.* /Pexels/Ron Lach

ZONA PRIANGAN - Hubungan Moskow dengan NATO makin mendidih ketika Rusia mengklaim telah membunuh 80 tentara Polandia di Donbass.

Presiden Vladimir Putin pun telah memerintahkan penghapusan bendera Polandia di monumen Rusia wilayah Smolensk.

Itu dampak dari pernyataan Presiden Polandia Andrzej Duda yang menyamakan Vladimir Putin dengan Adolf Hitler.

Baca Juga: Tentara dari Unit Malaikat Kegelapan Ukraina Hancurkan Pos Terdepan Pasukan Vladimir Putin di Wilayah Kherson

Kremlin tahu betul, selama ini Polandia paling aktif memberikan bantuan senjata ke Kiev dan menampung para pengungsi Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia, yang tidak dapat diverifikasi secara independen, dikatakan: "Hingga 80 tentara bayaran Polandia, 20 kendaraan tempur lapis baja dan delapan peluncur roket multipel Grad telah dihancurkan."

Diungkapkan penghancuran kekuatan Polandia dilakukan lewat serangan presisi di pabrik seng Megatex di Konstantinovka di wilayah Donetsk".

Baca Juga: 48 Rudal Rusia dalam Semalam Membuat Pertahanan Tentara Ukraina Melemah di Severodonetsk dan Lysychansk

Itu terjadi setelah Moskow marah baru-baru ini atas pemblokiran barang-barang yang disetujui UE oleh Lituania untuk mencapai eksklave Rusia Kaliningrad, yang terletak di antara negara Baltik dan Polandia.

Wilayah seluas 223 km² adalah wilayah Rusia di luar daratannya dan merupakan pintu gerbangnya ke Laut Baltik.

Lituania kini telah memblokir transit kereta api dari Rusia dan Belarus ke Kaliningrad.

Baca Juga: 20 Wanita Rusia Dipaksa Telanjang, Mereka Jadi Objek Pelecehan Saat Dituduh Menentang Vladimir Putin

Produk yang terkena sanksi dilarang diekspor ke wilayah Rusia oleh UE termasuk mesin konstruksi, peralatan mesin, dan peralatan industri lainnya.

Gubernur regional Anton Alikhanov mengatakan larangan itu akan mencakup sekitar 50 persen barang yang diimpor Kaliningrad.

Dikutip Express, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan langkah itu belum pernah terjadi sebelumnya dan Rusia menganggapnya ilegal.

Baca Juga: PNS Cantik Dipecat Gara-gara Pamerkan Foto Telanjang, Kini Dia Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina

Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia dan sekutu dekat Putin, mengatakan: “Rusia pasti akan menanggapi tindakan bermusuhan seperti itu."

Langkah-langkah sedang dikerjakan dalam format antardepartemen dan akan diambil dalam waktu dekat. Konsekuensinya akan memiliki dampak negatif yang serius pada penduduk Lituania.”

Hal ini telah mendorong Polandia untuk meminta NATO untuk lebih meningkatkan kehadiran keamanannya di Celah Suwalki, yang menghubungkan tiga negara Baltik dengan sekutu NATO lainnya.

Baca Juga: Amerika Serikat Akan Menutup Langit Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky mengejek Vladimir Putin

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, yang merupakan kepala pemerintahan sebagai lawan dari Presiden yang adalah kepala negara, berbicara pada konferensi pers di Brussels baru-baru ini.

Selama pembicaraan, dia berkata: "Kami akan mencari penguatan koridor ini ... dalam pembicaraan kami dengan mitra kami dari NATO".

Kaliningrad dan Suwalki Gap dapat digunakan sebagai ground zero untuk setiap konflik militer antara NATO dan Rusia.

Baca Juga: Rusia Mempermalukan Diri Sendiri Saat Rudal Iskander dari Belgorod Gagal Mencapai Ukraina, Meledak di Langit

Para ahli khawatir bahwa Putin akan segera bergerak untuk memisahkan negara-negara Baltik seperti Lituania, Latvia dan Estonia dari sisa NATO dan menopang eksklave yang terisolasi dari serangan NATO yang tak terhindarkan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler