Sambil Memegang AK-47, Pasukan Chechen Klaim Tidak Lama Lagi Ukraina Akan Menghilang dalam Peta Dunia

2 Juli 2022, 10:38 WIB
Seorang prajurit Chechen sambil memegang senapan AK-47 menyatakan, Ukraina sebentar lagi akan menghilang dari peta dunia.* /NEXTA/

ZONA PRIANGAN - Keterlibatan pasukan Chechnya dalam membantu invasi Rusia ke Ukraina bukan untuk pertama kalinya.

Chechnya yang dipimpin Ramzan Kadyrov -- anak dari Ahmad Kadyrov yang dibunuh pasukan Kremlin -- dikenal sebagai sekutu Valdimir Putin yang paling setia.

Prajurit Chechen yang terkenal pemberani pernah mendukung pasukan Moskow dalam perang Georgia tahun 2008.

Baca Juga: Tentara Ukraina Bantai 35 Prajurit Kremlin dalam Pengepungan di Kriviy, Joe Biden Pastikan Rusia Kalah

Mereka juga pernah dikirim ke Ukraina dalam konflik pertama pada tahun 2014-2015, setelah meletus peristiwa Maidan.

Jangan lupakan juga peran prajurit Chechnya dalam perang Suriah. Dalam beberapa kesempatan Ramzan Kadyrov memposting keberhasilan anak buahnya di medan perang.

Dalam video terbaru, seorang pejuang Chechen mengklaim Ukraina tak lama lagi akan menghilang dalam peta dunia.

Baca Juga: Rusia Kembali Menderita Kerugian, Rudal Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Tak Berawak Forpost Senilai Rp90,6 Miliar

Klaim yang disampaikan prajurit Chechen itu tertuang dalam rekaman yang menunjukkan dia menembak target tak terlihat dengan senapan AK-47.

Video tentara itu, yang tampaknya berperang melawan kereta api. Terlepas dari semangat patriotiknya, tidak sedikit pejuang Chechen yang gugur di Ukraina.

Namun, Ramzan Kadyrov mengaku masih banyak memiliki cadangan tentara yang siap dikirim ke Ukraina dalam kondisi yang segar.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Kepung Tentara Ukraina dan Berusaha Merebut Kilang Minyak di Kota Lysychansk

Kadyrov mengatakan empat batalyon - Akhmat Utara, Akhmat Selatan, Akhmat Barat dan Vostok-Akhmat - akan dikirim dalam jumlah yang mengesankan untuk mendukung Moskow.

"Mereka akan mengisi kembali komposisi pasukan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia," ucap Ramzan Kadyrov yang dikutip Express.

Kadyrov berkuasa pada 2007, tiga tahun setelah ayahnya, mantan Presiden Chechnya Akhmad Kadyrov, dibunuh pasukan Vladimir Putin.

Baca Juga: Rusia Gunakan Rudal X-22 Hancurkan Kota Serhiivka Dekat Odessa, Korbannya Wanita Hamil dan 6 Anak-anak Tewas

Semula bapak dan anak itu bertempur dalam Perang Chechnya Pertama (1994-96) di pihak pasukan pro-kemerdekaan.

Namun, dalam Perang Chechnya Kedua (1999-2000), Kadyrov beralih pihak dan membantu tentara Rusia menaklukan Chechnya.

Akibatnya, Chechnya kehilangan kemerdekaannya yang berumur pendek dan menjadi salah satu wilayah Federasi Rusia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler