Jembatan Kereta Api di Desa Liubymivka Diledakkan, Jalur Pasokan Senjata Pasukan Rusia Terhenti

10 Juli 2022, 20:54 WIB
Kendaraan tempur lapis baja Rusia dimuat ke gerbong barang kereta api di Bakhchysarai, Krimea.* /UPI/Russian Defense Ministry/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Pasukan Rusia kembali menanggung kerugian setelah penyabot tak dikenal berhasil meledakkan jembatan kereta api di Zaporizhzhia, Ukraina.

Dengan hancurnya jembatan kereta api di Zaporizhzhia, otomatis pasokan senjata untuk pasukan Vladimir Putin mengalami hambatan serius.

Jembatan di wilayah Zaporizhzhia menghubungkan Kota Melitopol dan Tokmak di Ukraina timur. Itu jalur penting dalam pengiriman senjata.

Baca Juga: Saat Pasukan Rusia Istirahat Menunggu Pasokan Senjata, Tentara Ukraina Lakukan Serangan Besar-besaran

Sejauh prajurit Kremlin melakukan invasi mereka sering memanfaatkan jalur kereta api untuk memasok senjata di garis depan.

Jalur kereta api itu dilaporkan telah digunakan oleh pasukan "rasis" untuk mengirimkan pasokan militer, lapor Express.

"Rasis" adalah kata yang digunakan oleh pasukan Ukraina untuk menggambarkan ideologi politik dan praktik sosial otoritas Rusia di bawah pemerintahan Putin - sering ditandai dengan simbol 'Z'.

Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Simbol 'Z' sering digunakan pada transportasi Rusia di Ukraina, termasuk kereta api, membuat kekuatan penyerang dapat diidentifikasi.

Sprotyv, situs web yang dibuat oleh Pasukan Operasi Khusus Ukraina, melaporkan kejadian penghancuran jembatan kereta api tersebut.

Dikatakan: “Sore ini kami telah menerima informasi bahwa jembatan kereta api antara Melitopol dan Tokmak diledakkan."

Baca Juga: Kapal NATO KV Bergen Cegat Kapal Perang Rusia Laksamana Gorshkov, Memicu Kekhawatiran Perang Global

“Ledakan itu terjadi di Desa Liubymivka yang diduduki. Jalur kereta api ini digunakan oleh para pengkhianat untuk mengirimkan senjata dan peralatan militer ke garis depan dengan kereta api.”

Sabotase itu terjadi setelah dilaporkan pasukan Ukraina berhasil menyerang pangkalan logistik militer Rusia dengan lebih dari 30 serangan di Melitopol.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler